Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 20 Maret 2025 | 18:45 WIB
Ilustrasi sekolah ramah anak yang menyenangkan. (unsplash.com/husniatisalma)

SuaraJogja.id - Pemerintah pusat meminta pemerintah daerah (pemda) segera mempersiapkan program Sekolah Rakyat pada tahun ajaran 2025-2026.

Di antaranya lokasi-lokasi yang bisa digunakan untuk melaksanakan program pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem dengan skema pembiayaan penuh dari pemerintah tersebut.

Karenanya Pemda DIY pun melakukan identifikasi sejumlah lokasi potensial untuk Sekolah Rakyat. Saat ini ada tiga lokasi yang jadi opsi untuk digunakan seperti dua lokasi di Sewon dan Sorowajan, Banguntapan, Bantul.

"Satu lokasi lagi di Samigaluh, Kulon Progo," ujar Sekda DIY, Beny Suharsono dikutip Kamis (20/3/2025).

Baca Juga: Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025

Menurut Beny, Pemda DIY siap mendukung program ini, asalkan terdapat sinergi yang jelas antara pemerintah pusat dan daerah. Sebab ditengah efisiensi anggaran yang digulirkan pemerintah pusat, Pemda harus melakukan sejumlah penghematan.

Tiga kawasan tersebut bisa jadi opsi Sekolah Rakyat karena sudah ada bangunan yang berdiri untuk ditempati peserta didik nantinya.

Sehingga Pemda tidak perlu membangun lagi infrastruktur yang membutuhkan biaya sangat besar.

"Kalau untuk bangun infrastruktur baru kan tidak mungkin karena butuh biaya tinggi," tandasnya.

Beny menambahkan, sejumlah bangunan sekolah yang dijadikan opsi untuk Sekolah Rakyat sudah melalui pertimbangan.

Baca Juga: Wamenkes RI Bicara soal Keputusan Trump Stop Bantuan Obat: APBN Kita Sudah Cukup

Diantaranya sekolah-sekolah yang memilliki lahan cukup luas namun hanya rombongan belajar (rombel) yang mereka punyai tidak mencukupi.

"Yang penting, sekolah-sekolah yang saat ini kekurangan murid bisa dimanfaatkan untuk Sekolah Rakyat," jelasnya.

Beny berharap konsep Sekolah Rakyat bisa mengakomodasi pendidikan dari jenjang SD, SMP, hingga SMA dalam satu kompleks.

Selain pembelajaran formal, kurikulum juga akan mencakup pendidikan karakter dan keterampilan.

Namun bila hal itu diberlakukan maka membutuhkan lahan yang luas. Sebab perlu dibangun asrama yang terintegrasi dengan sekolah.

"Kalau memang ada lahan kosong yang bisa dimanfaatkan, kami akan dorong program ini agar berjalan optimal," imbuhnya.

Untuk diketahui, "Sekolah Rakyat" yang sedang disiapkan oleh pemerintah pusat diinterpretasikan untuk beberapa hal terkait pendidikan. Ini juga untuk membangun kualitas pendidikan lebih baik lagi di masa depan.

Pertama untuk meningkatkan akses pendidikan yang merata. Sekolah Rakyat bertujuan untuk menjangkau anak-anak dari berbagai lapisan masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu atau tinggal di daerah terpencil, sehingga semua anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.

Selanjutnya, menawarkan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan lokal. Di mana kurikulum Sekolah Rakyat dirancang untuk mempertimbangkan kebutuhan dan potensi daerah setempat. Hal ini bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan lingkungan mereka, sehingga mereka dapat berkontribusi secara positif pada pembangunan daerah.

Selain itu, untuk membangun pendidikan yang berbasis komunitas. Maka dari itu, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi pusat kegiatan belajar yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat sekitar. Orang tua, tokoh masyarakat, dan relawan dapat berkontribusi dalam proses pembelajaran, sehingga menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan mendukung.

Mengembangkan pendidikan yang holistik. Artinya selain fokus pada aspek akademis, Sekolah Rakyat juga menekankan pada pengembangan karakter, keterampilan sosial, dan kreativitas siswa. Tujuannya adalah untuk menghasilkan generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman.

Yang cukup penting meningkatkan kualitas guru. Jadi program Sekolah Rakyat juga mencakup pelatihan dan pengembangan profesional guru. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More