Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 23 Maret 2025 | 19:58 WIB
Sebuah bus yang biasa mengangkut penumpang mudik. (Twitter)

SuaraJogja.id - Sejumlah Perusahaan Otobus (PO) yang melayani rute jarak jauh Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) mulai menaikkan harga tiket mereka untuk jurusan Jogja-Jabodetabek. Kenaikan harga bahkan sudah mencapai 100 persen.

Dari pantauan di lapangan, semua PO yang melayani jurusan Gunungkidul-Jabodetabek sudah menaikkan harga jual tiket.

Mereka berusaha menganggap momen libur Idul Fitri ini sebagai peak season yang selalu diharapkan.

PO Maju Lancar misalnya di hari biasa harga tiket AC Patas Rp220.000 kini naik menjadi Rp400.000.

Baca Juga: 3 Juta Wisatawan Serbu Jogja Lebaran Ini, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Kemudian AC Executive pagi dari Rp245.000 menjadi Rp560.000, kemudian kelas Royal Eksekutif dari Rp270.000 menjadi Rp590.000.

PO Sinarjaya harga tiket juga mengalami kenaikan. Eksekutif legrest Rp250.000 (21-25 Maret 2025), Rp530.000 (26 Maret 2025), Suite Class Family Rp400.000 (21 Maret 2025).

Masih di Suite Class Family Rp740.000 (26-29 Maret 2025), Rp640.000 ( 30 Maret 2025) dan Suite Class Rp390.000 (21 Maret 2025), Rp 740.000 (30 Maret 2025).

PO Handoyo harga tiket VIP Rp325.000 (21-24Maret 2025), Rp475.000 (25 Maret 2025) kelas Eksekutif Rp375.000 ( 23-24Maret 2025), Rp500.000 (25 Maret 2025), Rp550.000 (28 Maret 2025).

PO Murni Jaya keberangkatan tanggal 21-29 Maret tarif normal Rp250.000 kemudian tanggal 2 April Rp450.000, sementara tanggal 3 - 9 April Rp600.000, tanggal 10-13 April Rp410.000 dan tanggal 14-20 April Rp290.000.

Baca Juga: Mobil Dinas Dilarang untuk Mudik, Pemda DIY Pastikan Tidak Berlakukan WFA Jelang Lebaran

PO Santosa Rute dari Barat (Jabodetabek) ke Timur 21-23 Maret Rp290.000-310.000, pada tanggal 24-30 Maret naik menjadi Rp490.000-510.000.

Kemudian tanggal 1-7 April Rp490.000-510.000, pada tanggal 31-2 April Rp340.000-360.000 dan tanggal 8-13 April Rp349.000-360.000.

Perwakilan PO Santosa Gunungkidul, Pedut mengakui jika ada peningkatan harga tiket untuk arus mudik dan arus balik.

Kenaikan harga diberlakukan di semua PO yang melayani rute AKAP. Kini harga tiket rata-rata sudah mencapai di atas Rp500.000 dari harga normal Rp250.000.

Untuk kenaikan jumlah penumpang sampai saat ini memang belum begitu terasa.

Pedut menyebut jika penumpang arus mudik mulai ramai pada tanggal 27 Maret 2025 mendatang. Karena di tanggal tersebut karyawan swasta sudah mulai libur

"Sekarang belum ada kenaikan jumlah penumpang. Ada hanya sedikit," ujar Pedut, Minggu (23/3/2025).

Perwakilan PO Sinarjaya Gunungkidul, Desta pemesanan tiket arus mudik untuk saat ini masih belum begitu ramai. Namun pemesanan justru mengalami peningkatan signifikan untuk Arus Balik mendatang.

"[Arus Mudik] masih sepi. H+ yang ramai," ujarnya.

Kepala Terminal Dhaksinaga Wonosari, Arif Farwanto menambahkan, mengenai tiket yang mencapai 2 kali lipat dari harga normal itu adalah kebijakan dari masing-masing PO. Karena dari pemerintah pembatasan hanya di kelas ekonomi.

"Kalau non ekonomi kami tidak bisa atau belum bisa menjawab," ujarnya.

Namun jika menurut pendapat pribadinya, pengelola bus sebaiknya menaikkan harga tetapi jangan terlalu signifikan.

Tujuannya agar konsumen tidak merasa keberatan sehingga masyarakat masih tetap menggunakan angkutan bus reguler.

Dia menilai karena tinggi harga tiket reguler, akhirnya masyarakat perantau sekarang bisa dilihat lebih memilih carter menggunakan bus Wisata.

Di mana memang tarifnya relatif lebih murah dan diantar hingga ke alamat tujuan kota kecamatan dan desa masing-masing.

Terkait kondisi arus mudik, Arif menyebut
hingga sepekan menjelang lebaran masih belum ada peningkatan jumlah pemudik yang masuk ke terminal terbesar di Gunungkidul ini.

Jumlah penumpang ataupun armada bus masih relatif normal dengan hari-hari biasanya

"Ramainya kemungkinan nanti tanggal 27, 28, 29 Maret," kata Arif.

Kontributor : Julianto

Load More