Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 25 Maret 2025 | 15:27 WIB
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo (kanan) menyampaikan kondisi hotel dan resto dalam diskusi pariwisata di Kantor DPRD DIY, Selasa (25/3/2025). [kontributor/putu ayu palupi]

"Jadi, bagi kami ini merupakan situasi yang cukup mengkhawatirkan. Kondisi industri perhotelan saat ini bisa dikatakan mendung, berawan, bahkan cenderung gelap, kami minta pak presiden mencabut kebijakan efisiensi anggaran," ungkapnya.

Sementara Ketua Komisi B DPRD Kota Andriana Wulandari meski ada keterbatasan anggaran pasca kebijakan efisiensi, Dinas Pariwisata diharapkan tetap mengoptimalisasi anggaran. Dengan demikian, okupansi hotel dan restoran tetap bisa berjalan.

"Kebijakan larangan study tour juga perlu dikaji ulang agar sektor pariwisata kita tidak semakin terpuruk," imbuhnya.

Tingkat Okupansi Anjlok Parah

Baca Juga: Ekonom: Perbaikan Daya Beli Kelas Menengah Jadi Kunci Cegah Terjadinya PHK

Sebelumnya berdasar catatan PHRI DIY pada periode 28 Maret hingga 1 April 2025 reservasi yang masuk baru sekitar 20 persen. Sementara untuk periode 1-6 April 2025 reservasi yakni berada di angka 40 persen. Angka itu menurun dibandingkan dengan tahun lalu.

"Walaupun di suasana Lebaran ini, kita mau enggak mau ambil risiko karena beban operasionalnya kan juga tinggi. Kita tidak menghitung okupansi Lebaran itu hanya 7 hari loh maksimal. Sementara kita operasional hotel itu 1 bulan hitungannya," tuturnya.

"Jadi pengurangan jam kerja itu memang masih kami lakukan di masa lebaran. Tapi itu kan nanti kan pengurangan jam itu kan belum PHK. Misalnya ada peningkatan okupansi ya kita panggil lagi yang dikurangi jam kerjanya itu untuk bekerja," imbuhnya. 

Disampaikan Deddy, jika kondisi ini tidak berubah dalam tiga bulan ke depan maka ancaman PHK semakin besar. 

"Kita tidak melakukan pemutusan hubungan kerja tapi ancaman kalau 3 bulan ke depan itu tidak ada perbaikan, alternatif PHK itu harus kami lakukan," tegasnya.

Baca Juga: Panitia Ramadan Masjid Syuhada Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Pengaruhi Pengadaan Takjil Selama Lebaran

"Saya melihat teman-teman juga ya kita enggak menyalahkan teman-teman tapi mereka butuh tetap bertahan gitu loh. Karena gini, mereka dapat gaji itu kan dari tamu. Kalau tamunya sepi ya kita enggak kuat kan," tambahnya.

Load More