Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 27 Maret 2025 | 20:20 WIB
Tempat sampah di sekitar kawasan Pasar Beringharjo, Kamis (27/3/2025). [Hiskia/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Ratusan petugas disiapkan untuk menjaga kebersihan di kawasan Tugu, Malioboro hingga Kraton (Gumaton) selama libur Lebaran 2025.

Hal ini dilakukan guna memastikan tidak ada sampah yang menumpuk saat kawasan tersebut dipadati wisatawan.

Kepala Disbud Kota Yogyakarta, Yetti Martanti mengatakan telah menyiapkan lebih kurang 116 petugas kebersihan untuk menjaga kebersihan di kawasan tersebut selama libur Lebaran.

Petugas tersebut akan dibagi menjadi beberapa tim yang bertanggung jawab atas vegetasi, taman, dan penyemprotan.

Baca Juga: Persiapan Hadapi Lonjakan Sampah saat Libur Lebaran, Belasan Depo di Kota Jogja Mulai Dikosongkan

Para petugas itu akan bekerja dalam tiga sif untuk mengoptimalkan kebersihan.

"Petugas kebersihan kita ready, ada ya 116 itu nanti dibagi untuk yang vegetasi, taman, yang untuk pertamanan itu kemudian juga untuk yang nyemprot, kita bagi tiga sif," kata Yetti, Kamis (27/3/2025).

Disampaikan Yetti, bahwa produksi sampah di kawasan wisata Gumaton selalu meningkat cukup signifikan saat musim liburan.

Pada hari biasa, rata-rata sampah yang terkumpul sekitar 5 ton per hari, namun saat liburan Lebaran bisa mencapai 9 hingga 12 ton per hari.

"Kalau per harinya kan rata-rata 5 ton ya kalau yang ada di Tugu, Malioboro, Kraton. Kalau misalnya Lebaran itu 9 sampai 12 ton biasanya itu, sampahnya per hari Tugu, Malioboro, Kraton, ada Alun-Alun Utara itu," ungkapnya.

Baca Juga: Konsumsi BBM Sempat Turun 10 Persen, Pertamina Jamin Pertamax di Jogja Aman Selama Lebaran

Terkait pengelolaan sampah di kawasan tersebut, Yetti mengatakan bahwa sampah yang terkumpul langsung dibawa ke tempat pembuangan di TPST Kranon. Sampah-sampah itu juga dipastikan tidak akan melalui atau singgah di depo terlebih dulu.

"Kita langsung ke [TPST] Kranon. Jadi kita langsung, begitu kita ambil, nyisir sampah langsung kita bawa ke Kranon. Jadi tidak ada yang tinggal di situ," ungkapnya.

Guna semakin mengoptimalkan kebersihan di kawasan Gumaton, tim kebersihan akan secara berkala menyisir lokasi-lokasi itu. Penyisiran dilakukan setiap satu jam agar sampah tidak menumpuk.

Mengingat pengunjung di kawasan jantung Kota Jogja itu tidak akan berhenti berdatangan. Sehingga produksi sampah pun bakal selalu terjadi.

Ilustrasi sampah di sekitar rumah warga. Hasto telah menyiapkan langkah guna mengantisipasi penumpukan sampah selama liburan. Terutama yakni mengosongkan depo-depo sampah yang ada di Kota Jogja sebelum memasuki masa liburan Idul Fitri. (Twitter)

"Mereka kan pengunjung berganti-ganti [datang terus] tidak berhenti, tapi kita sisir terus, makanya setiap 1 jam kita sisir terus," imbuhnya.

Kosongkan Depo

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta hampir menyelesaikan pengosongan depo-depo sampah di wilayahnya.

Hal ini sebagai antisipasi penumpukan sampah selama libur Lebaran 2025 nanti.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo tak menampik ada potensi penambahan produksi sampah di kota gudeg selama libur Lebaran mendatang. Kenaikan itu diprediksi bisa mencapai lebih kurang 20 persen dari jumlah produksi harian.

"Tadi sudah saya hitung, kalau pas libur itu kan naiknya [produksi sampah] itu sekitar 20 persen, sekitar 60 ton naiknya setelah kita pelajari load sampah ini. Jadi kalau biasanya 300 [ton], bisa 360 atau saya up to 400 ya," ungkap Hasto, Selasa (18/3/2025).

Hasto telah menyiapkan langkah guna mengantisipasi penumpukan sampah selama liburan. Terutama yakni mengosongkan depo-depo sampah yang ada di Kota Jogja sebelum memasuki masa liburan Idul Fitri.

Setidaknya sudah terdapat 14 depo memiliki kapasitas tampungan cukup besar yang disasar proses pembersihan.

Dimungkinkan, setidaknya ada sekitar 2.600 ton timbunan sampah yang diangkut keluar dari 14 depo besar tersebut.

"Supaya nanti kalau depo yang sudah bersih, yang kosong ini sebagai membackup yang [sampah] Lebaran itu. Supaya nanti pas Lebaran tidak terjadi over," ujar dia.

Load More