SuaraJogja.id - Belasan ribu wisatawan mulai memadati sejumlah kawasan wisata di Gunungkidul selama libur Lebaran. Namun, Dinas Pariwisata setempat memprediksi jumlah kunjungan tahun ini tidak akan seramai Lebaran tahun lalu.
Pada Senin (31/3/2025), jumlah kunjungan wisatawan tercatat sebanyak 4.560 orang dengan pendapatan retribusi mencapai Rp 41.349.200. Sementara itu, pada Selasa (1/4/2025), jumlah wisatawan meningkat menjadi 15.079 orang dengan pendapatan retribusi Rp 154.731.000.
Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan selama Ramadhan 1446 H mengalami penurunan sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata Gunungkidul, Supriyanta, menjelaskan bahwa momen libur Lebaran tahun ini berdekatan dengan libur Natal dan Tahun Baru, yang menyebabkan masyarakat lebih berhati-hati dalam mengalokasikan anggaran untuk perjalanan wisata.
Baca Juga: Gunungkidul dan Bantul Dilanda Banjir Usai Diguyur Hujan Lebat, Sebagian Warga Masih Terjebak
“Beberapa hari libur nasional seperti Nyepi pada Februari lalu juga berpengaruh terhadap tren perjalanan wisata. Banyak masyarakat yang sudah mengalokasikan dana liburan sebelumnya, sehingga kunjungan wisatawan selama Ramadhan mengalami penurunan,” ungkap Supriyanta, Rabu (2/4/2025).
Selain faktor finansial, cuaca ekstrem juga menjadi kendala utama bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Gunungkidul. Hujan deras dan cuaca mendung yang terjadi di berbagai daerah, termasuk wilayah Pantura yang merupakan salah satu kantong utama wisatawan ke Gunungkidul, berpengaruh terhadap jumlah pengunjung.
“Kondisi cuaca yang tidak menentu ini mempengaruhi minat wisatawan untuk bepergian, terutama ke destinasi wisata alam seperti pantai dan perbukitan,” jelasnya.
Selain faktor cuaca, kebijakan dari beberapa daerah juga turut mempengaruhi jumlah kunjungan wisata. Salah satunya adalah larangan study tour oleh pemerintah Jawa Barat, yang sebelumnya menjadi salah satu penyumbang kunjungan wisatawan ke Gunungkidul.
Meskipun menghadapi tantangan, Dinas Pariwisata tetap optimistis dengan menargetkan kunjungan sebanyak 128.494 wisatawan pada periode 2-8 April 2025. Untuk mengantisipasi penurunan jumlah pengunjung, berbagai langkah telah dilakukan, termasuk peningkatan kesiapan sarana dan prasarana wisata.
Baca Juga: Innalillahi: Gunungkidul Berduka, Ulama Kharismatik KH. Bardan Ustman Wafat
Salah satu langkah strategis yang diterapkan adalah penggunaan sistem e-ticketing di 11 Tempat Penarikan Retribusi (TPR) yang tersebar di Wediombo, Tepus, Pulegundes, Ngestirejo, Banjarejo, Baron, JJLS, Ngrenehan, Gesing, Girijati, dan Giricahyo.
Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata Gunungkidul, Supriyanta, mengatakan bahwa penerapan sistem e-ticketing sudah diuji coba sejak Juli 2024 dan telah melalui berbagai evaluasi serta perbaikan.
“Saat ini, 11 lokasi tersebut sudah dapat melayani pembayaran dengan sistem e-ticketing menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC),” ungkapnya.
Menurutnya, penerapan e-ticketing tidak hanya mempermudah pencatatan jumlah wisatawan, tetapi juga berpotensi meningkatkan pengelolaan wisata di Gunungkidul. Meski demikian, masih ada beberapa kendala dalam penerapan sistem ini, terutama terkait akses internet di beberapa destinasi wisata yang masih terbatas. Oleh karena itu, koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) terus dilakukan.
Supriyanta menegaskan bahwa meskipun sistem e-ticketing sudah diterapkan, metode pembayaran tunai masih tetap tersedia. Pihaknya juga memastikan bahwa setiap tiket yang dijual, baik secara elektronik maupun tunai, akan dikelola dengan transparan untuk memastikan akuntabilitas keuangan.
“Jika pengunjung membayar menggunakan tunai, kami memastikan tiket yang terjual sesuai dengan jumlah pemasukan, dan uangnya segera disetorkan,” tambahnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
Kata Pertama Simon Tahamata Usai Resmi Jadi Kepala Pemandu Bakat
-
Mesin Lebih Besar, Bodi Lebih Kecil, Harga Lebih Murah: Perbandingan Aerox Alpha vs QJMotor AX200S
-
Nick Kuipers Resmi Tinggalkan Persib, Lanjut Karier ke Eropa atau Persija?
-
QRIS Bisa Digunakan di Jepang dan China! India, Korsel dan Arab Saudi Segera Menyusul
-
5 Rekomendasi HP Kamera 200 MP Mulai Rp3 Jutaan, Gambar Tajam Detail Luar Biasa
Terkini
-
Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Sleman Lesu? Wabup Ungkap Penyebabnya
-
Modal dari KUR BRI, Kelor Disulap Jadi Peluang Bisnis Kuliner Menggiurkan
-
Link DANA Kaget Aktif Hari Ini Berjumlah Ratusan Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Sidang Ijazah Jokowi Ditunda, Kuasa Hukum Tergugat Tegas Tolak Intervensi Tak Sesuai Prosedur
-
Mediasi Sidang Ijazah Jokowi Gagal Digelar, Hakim Tunggu Permohonan Intervensi Pihak Ketiga