Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 08 April 2025 | 20:11 WIB
Candi Prambanan yang berada di perbatasan DIY dan Klaten, Jawa Tengah menarik untuk menjadi tempat liburan. (Instagram/@prambananpark)

SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman mencatat tren kenaikan pergerakan wisatawan di Kabupaten Sleman selama periode libur Lebaran 2025.

Dibandingkan pada tahun 2024 lalu, kenaikan kunjungan mencapai 28,86 persen.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Kus Endarto menuturkan pada 2024 lalu kunjungan wisatawan ke Bumi Sembada sebanyak 338.811 orang. Sementara pada tahun 2025 ini sebanyak 436.596 orang.

"Dari data terlihat adanya kenaikan pergerakan wisatawan sebesar 28,86 persen dibandingkan periode libur lebaran tahun sebelumnya," kata Kus saat dikonfirmasi, Selasa (8/4/2025).

Baca Juga: Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta

Bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan Dinas Pariwisata Sleman untuk periode libur lebaran tahun 2025 berada di kisaran 300.000 sampai dengan 500.000 kunjungan.

"Maka capaian ini berada dalam range target," imbuhnya.

Disampaikan Kus, periode kunjungan itu dicatat sejak 24 Maret hingga 6 April 2025 kemarin. Destinasi wisata budaya candi masih menjadi primadona bagi wisatawan.

Sejumlah petugas menjaga pintu masuk Candi Prambanan saat perayaan Nyepi di Kabupaten Sleman, Senin (11/3/2024). Kemudian ada destinasi wisata alam, yang meliputi wisata alam dan petualangan sebanyak 145.828 atau setara dengan 33,40 persen. [Kontributor Suarajogja.id/ Julianto]

Berdasarkan catatan yang diterima, destinasi wisata budaya yang meliputi candi, museum, wisata kota, dan wisata desa sebanyak 290.768 atau setara dengan 66,60 persen.

"Di mana Candi Prambanan menjadi destinasi wisata budaya yang paling banyak dikunjungi dengan total kunjungan sebanyak 118.552 setara dengan 40,77 persen dari total kunjungan di destinasi wisata budaya," tandasnya.

Baca Juga: Sambut Laga PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Pascarenovasi, Pemkab Sleman Lengkapi Fasilitas

Kemudian ada destinasi wisata alam, yang meliputi wisata alam dan petualangan sebanyak 145.828 atau setara dengan 33,40 persen.

Tiga destinasi wisata alam yang ramai dikunjungi adalah kawasan Kaliadem 24.903 wisatawan, lalu atraksi jip lava tour 23.742 wisatawan, dan kawasan Kaliurang yang dikunjungi tidak kurang dari 17.898 wisatawan.

Swara Prambanan 2024 di Candi Prambanan. Sementara itu, tingkat okupansi hotel di Sleman selama libur Lebaran tahun ini terpantau hanya berada di kisaran 50 persen. [Istimewa]

Ada beberapa faktor, kata Kus, yang menyebabkan kenaikan kunjungan wisatawan ini dapat tercapai.

Termasuk promosi yang dilakukan terus menerus ke berbagai daerah di Pulau Jawa seperti Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur, semenjak tahun 2023 sampai dengan saat ini.

"Promosi secara secara langsung terbukti efektif mempertahankan pergerakan wisatawan di Kabupaten Sleman," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, menuturkan bahwa puncak kunjungan wisatawan di Sleman terjadi pada 3 April 2025. Kunjungan itu dirasakan pada beberapa destinasi favorit.

Sementara itu, tingkat okupansi hotel di Sleman selama libur Lebaran tahun ini terpantau hanya berada di kisaran 50 persen. Meski terbilang banyak namun jumlah itu masih di bawah target.

Dia tak memungkiri hal ini cukup berbeda dari tahun sebelumnya. Karena beberapa tempat liburan di Jogja termasuk di Sleman memiliki banyak daya tarik dan kerap menjadi destinasi pilihan masyarakat hingga pelancong dari luar wilayah.

Mengacu pada data BPD PHRI DIY, rerata okupansi di Kabupaten Sleman untuk periode 28 Maret 2025 - 6 April adalah sebesar 35,67 persen, dengan rerata okupansi tertinggi sebesar 54,62 persen pada 2 April 2025.

Rerata okupansi hotel ini berada dalam range target yang telah ditetapkan Dinas Pariwisata Sleman yakni 30-60 persen.

"Sebagian besar tidak menginap beda dengan tahun lalu, ini dipengaruh dengan daya beli masyarakat juga yang menurun," ujar Ishadi.

Kontributor : Julianto

Load More