SuaraJogja.id - Presiden Prabowo Subianto membeli 1.000 ekor burung hantu demi membasmi hama tikus yang melanda sawah-sawah di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Langkah itu dinilai tidak terlalu efektif oleh Witjaksono selaku dosen dan peneliti di Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Penggunaan burung hantu itu efektif untuk di kelapa sawit tapi kalau untuk di sawah padi, mungkin saya agak berbeda dengan teman-teman yang mensupport penggunaan burung hantu untuk di sawah padi, karena sepanjang survei, penelitian saya, burung hantu kalau untuk mengendalikan sawah itu kurang begitu efektif," kata Witjaksono dikutip, Jumat (11/4/2025).
Ada beberapa alasan penggunaan burung hantu untuk membasmi hama tikus di sawah itu diragukan efektivitasnya. Pertama terkait dengan sisi perilaku tikusnya.
Baca Juga: Rahasia Pertemuan Prabowo-Mega Terungkap? Pengamat Ungkap Sinyal Penting di Balik Pintu Tertutup
Guru Besar Bidang Entomologi Pertanian itu menjelaskan bahwa tikus memiliki kebiasaan untuk memilih berjalan di pinggir ruangan atau area atau dalam bahasa Jawa disebut melipir.
Tikus akan jarang berada di ruang terbuka atau di tengah-tengah, yang justru menjadi wilayah target bagi predator seperti burung hantu.
"Itu memang perilaku tikus seperti itu, jadi melipir. Kalau di sawah, mereka selalu menyisakan bagian pinggir-pinggir padi itu tidak dimakan," ucapnya.
Ia menambahkan, perilaku tersebut dilakukan tikus secara naluriah sebagai bentuk perlindungan terhadap ancaman. Dengan menyisakan padi di pinggir, tikus bisa tetap terlindungi dan tidak mudah terdeteksi oleh predator.
"Maka dia [tikus] secara insting menyisakan padi-padi yang di pinggir itu tidak dia makan karena itu untuk pelindungan dia. Dia memakan yang padi-padi bagian tengah. Kemudian nanti dia kembali ke pinggir," ujarnya.
Baca Juga: IHSG Masih Jeblok Jadi Momentum Berinvestasi? Simak Tips dari Dosen Ekonomi UGM
Burung Hantu Tak Efektif
Berita Terkait
-
Momen Spesial, 3 Potret Letkol Teddy Dapat Kejutan Ultah di Yordania: Bangun Tidur Disambut Kue
-
Siang Ini, Prabowo Terima Kunjungan Wakil Pertama PM Federasi Rusia Denis Manturov
-
Usai Konsolidasi ke Lima Negara, Prabowo Harap Ada Terobosan Baik untuk Palestina
-
Usai Lawatan Lima Negara, Prabowo Kembali ke Tanah Air dan Disambut Wapres Gibran
-
Unggah Foto Kenangan, Prabowo Video Call dengan Didiet dan Titiek di Ultahnya ke-66
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- TIPU UGM Daftarkan Gugatan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi ke Pengadilan
- Rebut Mic dari Pengacara, Adab Lisa Mariana Kena Sentil Psikolog: Emang Ini Sinetron?
Pilihan
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
-
Tanpa Tedeng Aling-aling, Pramono Sebut Bank DKI Tidak Dikelola Profesional: Banyak Kasus Terus!
-
5 HP Murah Mirip iPhone 16: Harga Mulai Sejutaan, Bikin Orang Terkecoh!
-
Kiprah La Nyalla Mattalitti Saat Geger Geden PSSI Kini Rumahnya Digeledah KPK
Terkini
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara
-
Diminta Tunjukkan Ijazah Asli, Dekan Fakultas Kehutanan UGM: Ada di Pak Jokowi
-
Heboh Ijazah Jokowi, UGM Tegas: Kami Punya Bukti, Skripsi Tersimpan di Perpustakaan
-
Banknotes SAR untuk Living Cost Jemaah Haji 2025 dari BRI: Dukungan Proaktif Layanan Haji
-
UGM Dituding Tak Berani Jujur Soal Ijazah Jokowi, Amien Rais: Ada Tekanan Kekuasaan