Sebelum Berenang
* Pelajari Kondisi Pantai:
* Perhatikan Bendera Peringatan: Cari tahu arti warna bendera yang dipasang di pantai (merah, kuning, hijau) dan patuhi peringatannya.
* Amati Arus: Perhatikan arah dan kekuatan arus laut. Tanyakan pada penjaga pantai jika Anda tidak yakin.
* Kenali Rip Current (Arus Balik): Ini adalah arus kuat yang menarik ke laut. Cari tahu ciri-cirinya (air keruh, buih, celah di ombak) dan cara menghindarinya.
* Perhatikan Pasang Surut: Ketahui jadwal pasang surut air laut agar tidak terjebak saat air pasang.
* Beritahu Seseorang: Selalu beritahu teman, keluarga, atau petugas pantai bahwa Anda akan berenang dan perkiraan waktu Anda kembali.
* Jangan Berenang Sendirian: Berenanglah dengan teman atau dalam kelompok.
* Periksa Kesehatan: Pastikan Anda dalam kondisi fisik yang baik dan tidak memiliki masalah kesehatan yang dapat membahayakan saat berenang.
* Gunakan Tabir Surya dan Hidrasi: Lindungi kulit Anda dari matahari dan pastikan tubuh terhidrasi dengan baik.
* Pakai Perlengkapan yang Tepat:
* Baju Renang yang Nyaman: Gunakan baju renang yang tidak membatasi gerakan.
* Pelampung (Jika Perlu): Jika Anda bukan perenang yang kuat atau merasa tidak yakin, gunakan pelampung atau life vest.
* Pemanasan: Lakukan pemanasan ringan untuk menghindari kram otot.
Saat Berenang
* Berenang di Area yang Diawasi: Selalu berenang di area yang diawasi oleh penjaga pantai.
* Perhatikan Kedalaman Air: Jangan berenang terlalu jauh dari pantai jika Anda tidak yakin dengan kemampuan berenang Anda.
* Jangan Panik: Jika Anda merasa kesulitan atau terbawa arus, usahakan untuk tetap tenang.
* Mengatasi Rip Current (Arus Balik):
* Jangan Melawan Arus: Jangan mencoba berenang langsung kembali ke pantai. Ini akan menguras energi Anda.
* Berenanglah Sejajar Pantai: Berenanglah sejajar dengan garis pantai hingga Anda keluar dari arus balik. Setelah itu, baru berenang kembali ke pantai.
* Mengapung dan Minta Bantuan: Jika Anda tidak bisa berenang sejajar pantai, cobalah mengapung dan berteriak minta bantuan.
* Waspadai Ombak: Perhatikan datangnya ombak dan hindari berenang terlalu dekat dengan area ombak pecah jika Anda tidak terbiasa.
* Hindari Alkohol dan Obat-obatan: Jangan berenang setelah mengonsumsi alkohol atau obat-obatan yang dapat memengaruhi kesadaran dan kemampuan Anda.
* Jaga Jarak Aman: Hindari berenang terlalu dekat dengan orang lain untuk menghindari tabrakan.
Baca Juga: Tiga Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, Satu Masih Hilang
Berita Terkait
-
WKND Market, Hiburan Murah Akhir Pekan Ala PIK 2
-
Tragis! Belasan Pelajar Terseret Ombak di Tiku: 1 Meninggal, 2 Hilang
-
Kritik terhadap Sistem Feodalisme, Ulasan Novel Gadis Pantai
-
Dukung Pemprov DKI Bangun Dermaga Baru di PIK, PDIP: Asal Tak Cuma Layani Kalangan Tertentu
-
Seorang Bocah Ditemukan Tewas Tenggelam saat Libur Lebaran di Pantai Garut
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
Suap Tanah Kas Desa Trihanggo Terungkap, Lurah dan Pengusaha Hiburan Malam Ditahan
-
Tunggu Hasil Mediasi Mangkubumi, Warga RW 01 Lempuyangan Tolak Pengukuran Rumah PT KAI
-
Tak Puas dengan Pembuktian UGM, Massa TPUA Segera Sambangi Jokowi di Solo
-
Parkir ABA bakal Dibongkar, Sultan Pertanyakan Munculnya Pedagang Tapi Jukir Harus Diberdayakan
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara