Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 15 April 2025 | 11:46 WIB
Amien Rais saat ikut meghadiri aksi demo di UGM, Selasa (15/4/2025). [Hiskia/suarajogja.id]

Amien mengajak masyarakat untuk melihat persoalan ini dengan kepala dingin. Ia menegaskan pentingnya keadilan yang proporsional, bukan penghukuman berlebihan, agar bangsa tidak kemudian terbelah.

"Kita enggak minta harus dihukum berlebihan lah, ya. Paling enggak sampai bangsa ini terus, ya, 'the show must go on.' Jadi apa, tugas-tugas kebangsaan kita harus berjalan ke depan. Nah, ini sesuatu yang mengganjal, sudah lah, diberikan hukuman ala kadarnya," tuturnya.

Amien juga menyayangkan bahwa meskipun UGM disebut telah menjelaskan perihal ijazah tersebut, bukti nyata di pengadilan belum pernah ditunjukkan.

Ia bahkan menyinggung pernah menawarkan solusi sederhana sejak dua tahun lalu.

Baca Juga: Drama Ijazah Jokowi Berlanjut, UGM Jadi Sasaran Demo Ratusan Orang

"Ya, tapi kan enggak ada buktinya, ya. Saya dulu, dua tahun yang lalu, pernah memberikan solusi simpel sekali, ya. Jadi, kalau urusan Jokowi, sebagai presiden, turun, ke PN Jakarta Pusat, bawa ijazahnya, 'Ini lho ijazah saya,' sudah selesai, ya. Jadi, itu saja sesungguhnya. Tapi ini bertele-tele, ya, putar-putar ini," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya ratusan orang menggeruduk Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa (15/4/2025) pagi.

Massa tersebut datang tidak lain untuk meminta klarifikasi terkait dengan ijazah milik Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di lokasi, ratusan orang yang terdiri dari bapak-bapak dan emak-emak itu datang dengan agenda untuk melakukan ziarah sekaligus aksi simbolik.

Mereka sudah berkumpul di depan Fakultas Kehutanan UGM sejak pukul 08.00 WIB.

Baca Juga: Hak Korban Tak Dipenuhi, Pemda DIY Desak UGM Laporkan Kasus Kekerasan Seksual ke Polisi

Load More