“Tim masih bekerja di atas, masih olah TKP. Kami juga mengamankan beberapa barang yang kami anggap berkaitan dengan penyebab kematian korban,” tambahnya.
Penyelidikan juga mencakup pemeriksaan rekaman CCTV serta keterangan para saksi yang berada di sekitar lokasi, termasuk pemilik dan penghuni kos lainnya. “Kami sedang mendalami kronologi dan aktivitas terakhir korban sebelum ditemukan,” kata Adrian.
Identitas korban diketahui berdasarkan kartu identitas yang ditemukan di lokasi. Dari informasi awal, MN disebut merupakan seorang dosen yang tengah melanjutkan pendidikan, namun informasi ini masih terus dikonfirmasi.
“Kalau dari informasinya korban ini dosen, kerja tapi lanjut pendidikan. Ya, kuliah lagi di sini. Tapi itu juga masih perlu pendalaman,” jelasnya.
Baca Juga: Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
Sementara itu, pemilik kos bernama Dimas mengatakan korban sudah cukup lama tinggal di tempat tersebut. Ia dikenal sebagai sosok yang ramah dan tak pernah menunjukkan tanda-tanda mencurigakan.
“Dia itu salah satu penghuni terlama di sini. Anak baik, nggak pernah neko-neko. Terakhir terlihat Kamis minggu lalu, ambil makanan dari ojek online,” ujar Dimas.
Dimas menuturkan, bau menyengat mulai tercium sejak pagi dan dilaporkan oleh salah satu penghuni lain sekitar pukul 07.50 WIB. “Saya naik ke atas tapi nggak berani buka pintu. Saya lihat dari celah jendela, ternyata dia sudah tergeletak. Saya langsung turun lapor ke Pak RT,” lanjutnya.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa penyelidikan masih terus berlanjut dan belum ada kesimpulan yang bisa disampaikan ke publik hingga hasil forensik keluar. Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menunggu informasi resmi dari pihak berwenang.
Baca Juga: Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Terungkap! Ini Peran Vital Ricky Siahaan di Seringai yang Tak Banyak Diketahui!
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
Mengenal Cucu Keponakan Paus Fransiskus, Felipe Bergoglio Bek Klub Liga Italia
-
Kronologi Lengkap Meninggalnya Ricky Siahaan Seringai: Sempat Kolaps Usai Konser di Tokyo!
-
Drummer Seringai Iri Melihat Cara Ricky Siahaan Tutup Usia: Heroik dan Estetik
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
Geely Auto Luncurkan Galaxy Cruiser, Mobil Berteknologi Full AI di Auto Shanghai 2025
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
Terkini
-
Jabatan Penting di Sleman Segera Diisi, Bupati Sleman Prioritaskan Eselon 3 dan 4
-
Bupati Sleman "Diwanti-wanti" Sultan: Pesan Mendalam di Balik Gelar Baru dari Keraton Yogyakarta
-
Rumah dan Bengkel di Pakem Sleman Terbakar, Api Diduga Bermula dari Ledakan Aki
-
Juru Kunci Liga 1: PSS Sleman Terancam Degradasi? Janji Manis Manajemen Bikin Penasaran
-
Akhirnya Punya Rumah Sendiri, DPRD DIY Bangun Gedung Baru Rp293 M usai Puluhan Tahun Numpang