Dika mengubah warung bakso menjadi ruang eksperimen, laiknya laboratorium praktikum kala di kampus dulu, yang tetap penuh perhitungan.
Ada ilmu yang ia pelajari bertahun-tahun, tidak serta merta Dika lupakan atau biarkan menguap begitu saja. Mulai dari pemilihan daging, takaran nutrisi, pengolahan, hingga strategi marketing, semua diterapkan secara konsisten.
Bakso miliknya bukan hanya bulat. Ia menciptakan bakso kotak, kuah inovatif, dan bahkan rela terbang ke Surabaya demi meriset rasa. Urusan tekstur pun ia rumuskan berdasarkan ilmu yang dia pelajari tak hanya mengandalkan feeling.
"Jadi ilmu yang saya dapatkan di jenjang S1 dan S2 malah bersinggungan banget sama usaha ini," ucapnya.
Baca Juga: Nasib Penjurusan SMA Terancam? Jogja Krisis Guru BK, Dampaknya Luas
"Konsep dari usaha orang tua tidak dibawa mentah-mentah ke sini tapi saya inovasi sedikit tapi dasarnya dari orang tua. Ada bakso kotak, kuah ini itu dan lainnya," sambungnya.
Ia juga belajar bagaimana menjaga cash flow, mengelola stok, membaca perilaku konsumen. Semua berkat latar belakangnya di sosial ekonomi peternakan, bidang yang ia tekuni sejak kuliah.
"Enggak semua daging bisa dibikin bakso, kalau kebanyakan enggak pakai kuantitas yang dikontrol misal garam seberapa, kemudian bawang seberapa, di sini saya sedikit harus menerapkan manajemen tersebut, ada patokan pasti. Sehingga rasa tekstur dan intinya produk yang saya sajikan tidak berubah, konsisten," paparnya.
Meredam Ego ke Semangkuk Bakso
Tidak melulu soal akademik dan bisnis. Sebagai pemuda, dia pun dulu merupakan seorang petualang. Sewaktu kuliah, ia aktif di organisasi dan bahkan sempat ikut dalam ekspedisi ke Pulau Seram, Maluku.
Baca Juga: DIY Darurat Uang Palsu? 889 Ribu Lembar Ditemukan dalam 3 Bulan Pertama 2025
"Jadi dari pengalaman-pengalaman itu banyak mengambil hikmah, untuk kehidupan sekarang, bahwa salah satunya turunkan ego, turunkan gengsi, nggak usah isin [malu], mental harus kuat," ungkapnya.
Berita Terkait
-
7 Kuliner Khas Makassar yang Wajib Dicicipi saat Liburan, Dari Coto hingga Barongko
-
5 Kuliner Tapanuli yang Bikin Nagih, Bisa jadi Pilihan Wisatawan saat Liburan
-
Lokasi Samsat Keliling Jogja Terlengkap! Manfaatkan Pemutihan Pajak 2025
-
Dana Keistimewaan DIY Lahirkan 4 Film Pendek, Siap Menggugah Hati dan Pikiran!
-
Gyukatsu Kyoto Katsugyu Hadir di Tangsel: Sensasi Daging Lumer di Mulut, Autentik Kyoto!
Terpopuler
- Pascal Struijk Aneh dengan Orang Indonesia: Kok Mereka Bisa Tahu
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Memutuskan Pindah Homebase Musim Depan, Dua Tim Promosi Angkat Kaki
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp60 Jutaan: Pilihan untuk Keluarga Baru, Lengkap Perkiraan Pajak
Pilihan
-
Geely Auto Luncurkan Galaxy Cruiser, Mobil Berteknologi Full AI di Auto Shanghai 2025
-
Jakmania Bersuara: Lika Liku Sebarkan Virus Orange di Kandang Maung Bandung
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Hasil BRI Liga 1: Dibantai Borneo FC, PSIS Semarang Makin Terbenam di Zona Degradasi
-
5 Rekomendasi HP dengan Kecerahan Layar Maksimal di Atas 1000 Nits, Jelas dan Terang di Luar Ruangan
Terkini
-
Jabatan Penting di Sleman Segera Diisi, Bupati Sleman Prioritaskan Eselon 3 dan 4
-
Bupati Sleman "Diwanti-wanti" Sultan: Pesan Mendalam di Balik Gelar Baru dari Keraton Yogyakarta
-
Rumah dan Bengkel di Pakem Sleman Terbakar, Api Diduga Bermula dari Ledakan Aki
-
Juru Kunci Liga 1: PSS Sleman Terancam Degradasi? Janji Manis Manajemen Bikin Penasaran
-
Akhirnya Punya Rumah Sendiri, DPRD DIY Bangun Gedung Baru Rp293 M usai Puluhan Tahun Numpang