Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 07 Mei 2025 | 18:38 WIB
Kondisi SMK Muhammadiyah 3 kembali kondusif pasca diserang rombongan pelajar, Rabu (7/5/2025). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Aksi penyerangan sekolah kembali terjadi di Yogyakarta. Rombongan pelajar yang mengenakan seragam sekolah melakukan penyerangan ke SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Rabu (7/5/2025). Aksi ini pun ramai di sosial media (sosmed).

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Al Rifqi di Yogyakarta, Rabu sore membenarkan sekolah mereka diserang sekelompok pelajar yang mengendarai sepeda motor.

Ada sekitar 20 hingga 30 pelajar berboncengan yang tiba-tiba datang dan menyerang sekolah tersebut sekitar pukul 13.30 WIB.

"Kami diserang, tadi sekitar jam 13.30 ada beberapa rombongan dari utara terus menembaki pakai kembang api," ungkapnya.

Menurut Rifqi, saat kejadian para siswa mereka masih mengikuti pembelajaran di kelas. Namun melihat sekolah mereka tiba-tiba diserang, para siswa keluar dari kelas.

Pihak sekolah pun mengetahui, rombongan siswa yang menyerang sekolah mereka merupakan pelajar dari SMKN 3 Yogyakarta.

Akibat penyerangan tersebut, salah seorang siswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta terkena lemparan kembang api di bagian bawah mata.

Siswa yang kesakitan pun dirawat di sekolah. Akhirnya para guru pun meminta para siswa mereka kembali ke dalam lingkungan sekolah.

Namun tiba-tiba, rombongan pelajar yang menyerang sekolah tersebut mencoba menerobos masuk ke lingkungan sekolah. Mereka mendorong gerbang besi sekolah hingga roboh.

Baca Juga: Skandal ASPD Jogja Bocor, Kepala SMPN 10 Akui Ada Kemiripan Soal

Sejumlah satpam yang dibantu warga sekitar pun akhirnya menghalau rombongan pelajar yang merangsak masuk ke sekolah untuk keluar dari lingkungan sekolah. Akibatnya rombongan siswa bermotor berhamburan keluar karena dikejar sejumlah satpam yang dibantu warga sekitar.

"Yang pelaku [penyerangan sekolah] dikejar beberapa siswa dan warga, lari ke selatan," jelasnya.

Satu siswa dari rombongan penyerang pun tertinggal bersama satu sepeda motor.

Siswa tersebut pun diamankan dan dibawa ke Polresta Yogyakarta karena membawa senjata tajam (sajam).

"Ada satu siswa dari SMKN 3 yang diamankan dan dibawa ke polresta. Ada juga motor yang tertinggal. Namun siswa itu mengaku motor itu bukan miliknya, tapi karena keterlibatannya [dalam aksi penyerangan] akhirnya diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut," ungkapnya.

Pihak sekolah, lanjut Rifqi tidak mengetahui motif penyerangan ke sekolah mereka. Namun kejadian serupa pernah terjadi pada tahun lalu.

"Sepertinya mereka merayakan momen kelulusan, tapi tidak tah kenapa menyerang sekolah kami," tandasnya.

Pihak sekolah bersyukur tidak banyak siswa mereka yang berada di sekolah karena tengah mengikuti kunjungan dunia industri (dudi).

Sehingga kondisi sekolah saat peristiwa tersebut cukup kondusif. Saat ini gerbang sekolah yang sempat roboh sudah diperbaiki.

Namun pihak sekolah tetap memastikan para siswa bisa langsung pulang ke rumah. Hal itu penting untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kita komunikasi ke orang tua, kita imbau untuk memantau anaknya, sama edukasi ke anak anak lewat wali kelas. Sampai ada beberapa guru yang nginep di sekolah untuk antisipasi," jelasnya.

Secara terpisah Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMKN 3 Yogyakarta, Faiz Mudhoki secara singkat mengungkapkan menyerahkan kasus tersebut kepada pihak yang berwenang.

"Untuk saat ini, perihal peristiwa tersebut telah ditangani oleh pihak-pihak terkait," imbuhnya.

Kenakalan remaja di Kota Jogja masih menjadi persoalan yang tak kunjung usai. Bahkan kasus kekerasan jalanan yang menewaskan korban pernah terjadi beberapa tahun lalu di Jogja.

Hal ini tersulut karena berbagai faktor. Maka keluarga, termasuk sekolah dan beberapa komunitas termasuk kepolisian masih memiliki tanggung jawab untuk menekan kasus ini.

Meski tahun 2025 ini belum ada korban jiwa, tak salah sejumlah pihak turun tangan untuk meredam kekerasan jalanan yang dilakukan remaja ini.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More