Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 10 Mei 2025 | 20:47 WIB
Sejumlah petugas pemadam dan polisi melakukan pemadaman di salah satu gudang yang terbakar di Bantul, Sabtu (10/5/2025). (Instagram)

Selain itu ada juga kelalaian yang mencapai 33 kejadian, serta korsleting listrik sebanyak 44 kejadian.

Melihat kasus yang terjadi di 2024 yang banyak disebabkan pada pembakaran sampah, Irawan mengingatkan agar warga Bantul untuk waspada.

Ia menyarankan untuk membakar jauh dari objek mudah terbakar.

Kebakaran itu pun terjadi karena sampah yang terbakar, menjalar ke objek yang mudah terbakar.

Baca Juga: Sengketa Tanah Mbah Tupon Viral, Polda DIY Periksa Tiga Saksi

Hal itu bahkan tak diantisipasi yang di mana kobaran api biasanya menjalar ke tempat lain yang menyebabkan kebakaran besar.

Yang terparah adalah kebakaran yang menghanguskan satu rumah warga di Srihardono, Pundong pada 27 September 2024 pada pukul 02.30 WIB.

Beruntung dari insiden itu tidak ada korban jiwa, namun kerugian materiil akibat si jago merah mencapai Rp350 juta.

Tentu kasus kebakaran di Jogja sendiri terus menjadi sorotan dan penanganan ekstra.

Damkar termasuk BPBD sudah melakukan upaya antisipasi agar penanganan lebih cepat.

Baca Juga: Rumah dan Bengkel di Pakem Sleman Terbakar, Api Diduga Bermula dari Ledakan Aki

Di sisi lain, beberapa Pemkab dan Pemkot juga sudah membentuk warga tanggap bencana yang dilatih untuk menangani kebencanaan termasuk kebakaran.

Warga yang ditunjuk merupakan yang cepat tanggap untuk bisa merespon cepat dan melaporkan langsung ke pihak terkait agar peristiwa tak bertambah buruk.

Load More