SuaraJogja.id - Pasca dialog dengan Pemkot Yogyakarta, Pemda DIY akhirnya akan mulai melakukan pembongkaran Parkir Abu Bakar Ali (ABA).
Pemda pun siap memagari parkir tersebut mulai 1 Juni 2025 mendatang.
Ratusan juru parkir (parkir) dan pedagang eks TKP ABA diminta segera bersiap untuk pindah ke Menara Kopi. Relokasi harus sudah selesai dilakukan pada 6 Juni 2025.
"Kami berharap besok sudah sepakat dan tidak berubah lagi. Sehingga tanggal satu [Juni 2025] nanti sudah kami tata, kami pagar. Kalau memang nanti bersepakat, kenapa tanggal satu dan enam? Karena dibutuhkan waktu juga untuk menata lokasi tersebut. Jadi, tanggal 1 Juni dipagar, lalu masih ada kesempatan sampai tanggal 6 [juni], bersama-sama bergeser ke tempat yang baru," papar Sekda DIY, Beny Suharsono dikutip Minggu (18/5/2025).
Beny menegaskan pemagaran akan dilakukan sebagai bentuk pengamanan aset dan pengendalian aktivitas di lokasi lama.
Namun selama proses tersebut, jukir dan pedagang masih boleh melakukan aktivitasnya sebelum berpindah ke eks Menara Kopi.
Menurut Beny, Menara Kopi yang berada di kawasan strategis Kotabaru memang akhirnya jadi opsi lokasi baru untuk para pedagang dan jukir TKP ABA.
Meski kawasan tersebut belum bisa menampung seluruh pedagang dan jukir.
"Menara kopi kita perbaiki. Kita bangun semacam bedeng lah. Untuk bangunan yang ada disana kita lihat dulu apakah cagar budaya atau bukan," ujarnya.
Baca Juga: Titik Terang Nasib Juru Parkir Malioboro: Relokasi ke Menara Kopi, Gratis Dua Tahun
Lahan tempat berdirinya TKP ABA saat ini diketahui sebagian merupakan Sultan Ground atau Tanah Kasultanan.
Pemda telah melakukan dialog intensif dengan pemangku kepentingan, termasuk pengelola PT ABA, untuk memastikan proses relokasi berjalan lancar.
Beny menyebutkan, Pemda baru menghitung kapasitas kendaraan roda dua dan empat di kawasan tersebut.
Hal itu dilakukan untuk memastikan kapasitas pedagang dan jukir yang bisa ditampung di lokasi tersebut.
Pemda sendiri tetap menyiapkan 30 titik parkir untuk relokasi jukir yang tidak tertampung di Menara Kopi.
"Sudah ada perhitungan, berapa kendaraan yang bisa ditampung. Nanti juga harus dibagi dengan pengelola PT ABA. Dari 30 lokasi, semua tersebar di wilayah. Sekian orang di bagian A, sekian di ketandan, dan sebagainya. Yang penting bisa dibagi dan diatur," ungkap dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Rumput yang Menghidupi: Cerita Pemuda Sleman Sukses Jadi 'Bakul Suket Online'
-
Tragedi Dini Hari! Pria di Sleman Tewas Tertabrak KA Malioboro Express
-
Kasus Penganiayaan Driver Ojol di Sleman: Massa Mengawal, Polisi Bergerak
-
Warga Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Hidup Makin Santuy, Sikat 4 Link Ini!
-
5 Alasan Transportasi Bus Masih Jadi Pilihan untuk Jarak Jauh