SuaraJogja.id - Program Sekolah Rakyat yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto tak lama lagi tinggal hitungan bulan.
Ditargetkan tiap daerah mulai menerapkan kebijakan sekolah bagi warga miskin tersebut pada tahun ajaran baru Juli 2025 mendatang.
Namun hingga akhir Mei 2025 ini, persiapan di tingkat daerah belum juga kelar.
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pun mengingatkan agar Presiden bisa fokus dalam merealisasikan janji politiknya tersebut.
Sehingga program tersebut bisa terealisasi dengan tepat waktu.
"Program Sekolah Rakyat itu baik ya, artinya fokus yang menyasar yang berkekurangan atau lemah dari berbagai aspek. Harapannya harus fokus, fokus dan fokus agar berhasil," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir disela groundbreaking Muhammadiyah Sapen Universal School di Yogyakarta, Minggu (25/5/2025).
Haedar menyebutkan, kolaborasi dengan berbagai pihak sangat diperlukan dalam merealisasikan Sekolah Rakyat.
Hal itu penting agar program tersebut tidak sekadar simbolik, tetapi mampu menjadi gerakan sentrifugal dalam transformasi pendidikan nasional.
Sekolah Rakyat harus menjadi momentum strategis untuk memperluas akses dan pemerataan pendidikan berkualitas, terutama bagi masyarakat di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Baca Juga: Wacana Buku Cetak di Sekolah Rakyat Jadi Penyelamat, Industri Percetakan Dapat Angin Segar
Untuk itu pemerintah harus serius menjadikannya sebagai gerakan sistemik dan melibatkan banyak pihak agar dampaknya nyata dan merata.
Menurut Haedar, Muhammadiyah sebagai organisasi yang memiliki rekam jejak panjang dalam pendidikan rakyat kecil menyatakan siap berkontribusi dalam penerapan Sekolah Rakyat.
Tak hanya melalui jaringan sekolah yang sudah ada namun juga dukungan sumber daya manusia (SDM).
Kesiapan serupa sudah dilakukan Muhammadiyah dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Meski masih dalam proses ujicoba, Muhammadiyah telah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, termasuk dapur-dapur di sekolah berasrama yang siap mendukung program MBG.
Karenanya dalam program Sekolah Rakyat, Muhammadiyah pun tinggal menunggu sinkronisasi teknis dengan protokol operasional pemerintah agar pelaksanaannya tepat sasaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Banjir & Longsor Mengintai: Kulon Progo Tetapkan Status Siaga Darurat, Dana Bantuan Disiapkan?
-
Gunungkidul Genjot Pendidikan: Bupati Siapkan 'Dukungan Penuh' untuk Guru
-
DIY Percepat Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Bermasalah, Relawan Jadi Sorotan
-
Rebut Peluang Makan Bergizi Gratis: Koperasi Desa di Bantul Siap Jadi Pemasok Utama
-
Pemda DIY Buka-bukaan Soal Aset Daerah: Giliran Hotel Mutiara 2 Malioboro Dilelang