SuaraJogja.id - Kebijakan pengelolaan sampah yang mulai diterapkan di masing-masing kabupaten/kota nampaknya tidak membuat warga memiliki kesadaran penuh.
Terbukti tumpukan sampah masih saja terlihat berserakan di Ring Road.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat, ada sekitar 25 titik sampah berserakan di Ring Road. Paling banyak tumpukan sampah ada di Ring Road Selatan.
"Lebih dari 25 titik pembuangan liar di sekitar Ring Road, dengan sebaran terbanyak di wilayah selatan, termasuk kawasan perbatasan antara Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul," papar Kepala Balai Pengelolaan Sampah DLHK DIY, Aris Prasena di Yogyakarta, Rabu (4/6/2025).
Baca Juga: Bangun Insinerator Swadaya, Warga Kricak Kidul Sulap Sampah Residu jadi Energi
Berbagai upaya penanganan, menurut Aris sebenarnya sudah dilakukan. Dua pendekatan utama digunakan dalam pengelolaan sampah tersebut, yakni edukatif dan kuratif.
Edukasi masyarakat menjadi kunci untuk membangun kesadaran agar tidak membuang sampah sembarangan,
Pendekatan persuasif secara terus-menerus dilakukan pada masyarakat.
Sehingga diharapkan perilaku membuang sampah sembarangan dapat dikurangi secara bertahap.
"Penegakan hukum tetap dilakukan, sesuai dengan aturan yang berlaku dan berita acara. Ini penting untuk memberi efek jera bagi pelanggar," ujarnya.
Baca Juga: Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
Pendekatan kuratif, lanjut Aris juga dilakukan dengan evakuasi atau pengangkutan sampah secara berkala, terutama di titik-titik pembuangan liar yang masih marak ditemukan di sekitar Ring Road.
Namun, kegiatan ini tidak bisa dilakukan setiap hari karena keterbatasan sumber daya.
"Kalau sampah diangkut setiap hari, tetapi masyarakat masih membuang sembarangan, maka tidak akan ada habisnya. Sampah itu tidak punya KTP. Jadi, kita tidak bisa menyalahkan asal wilayahnya saja. Siapa pun yang berada di lokasi, wajib tunduk pada aturan yang berlaku," tandasnya.
Untuk mengatasi semakin banyaknya sampah di Ring Road, DLHK DIY akhirnya berkoordinasi dengan Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) sebagai pemilik kewenangan atas Jalan Ring Road.
Koordinasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi titik-titik rawan pembuangan dan menyusun langkah penanganan jangka menengah.
Di antaranya memasang kamera pengawas (CCTV) di titik-titik rawan pembuangan sampah di Ring Road.
Hal ini sebagai sarana dokumentasi dan bukti penegakan hukum.
"Kami sudah identifikasi titik-titik pembuangan dan mulai melakukan langkah pengurangan untuk dipasang CCTV [di Ring Road]. Kan kalau di wilayah kota, posko pengawasan telah dibentuk," ungkapnya.
Sementara terkait penanganan sampah dari Kota Yogyakarta yang dialihkan ke wilayah Bawuran, Kabupaten Bantul, Aris mengatakan sudah ada kesepakatan antara Pemkot Yogyakarta dengan pengelola lokasi. Saat ini penanganan di Bawuran sudah berjalan.
Dari informasi terakhir, sekitar 10 ton sampah per hari dikirim ke sana. Ditargetkan ada sekitar 40 ton sampah yang bisa dikelola di Bawuran.
"Targetnya bisa mencapai kapasitas maksimal 40 ton per hari secara bertahap," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, sampah di Ring Road, terutama Ring Road Selatan, menjadi masalah yang cukup mengganggu dan kerap dikeluhkan masyarakat.
Tumpukan sampah liar sering terlihat di berbagai titik, seperti di sekitar Kantor DPD Askosnas DIY, Ketandan, depan Pasar Giwangan, Sokowaten, barat perempatan Wojo, jalan Parangtritis, dan Jalan Bugisan.
Pembuangan sampah liar ini menyebabkan masalah lingkungan, keindahan kota, dan potensi masalah kesehatan.
DLH sudah sering melakukan pembersihan rutin, namun pembuangan sampah liar masih terus terjadi.
Berserakannya sampah tersebut seringkali dikeluhkan pengendara motor yang melintas di sosial media (sosmed).
Sebab muncul bau tak sedap ketika melintas di jalur tersebut, bahkan beberapa kantong sampah yang robek sehingga sampah di dalamnya keluar.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY