SuaraJogja.id - Polda DIY resmi menetapkan tujuh tersangka dalam kasus mafia tanah yang menimpa Mbah Tupon.
Enam dari tujuh tersangka itu kini sudah ditahan di Mapolda DIY.
Adapun kasus Mbah Tupon mulai diselidiki setelah laporan dari korban diterima polisi pada 14 April 2025 lalu.
Dilanjutkan dengan polisi menaikkan status kasus ini ke tahap penyidikan beberapa waktu lalu hingga penetapan tersangka.
"Jadi dari tujuh tersangka yang sudah kita tetapkan, enam orang sudah kita lakukan penahanan sejak hari Selasa kemarin," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY, Kombes Pol Idham Mahdi di Mapolda DIY, Jumat (20/6/2025).
Adapun para tersangka itu yakni BR (60) pria warga Kasihan, Bantul. Dia berperan memberikan dua SHM (24451 dan 24452) sekaligus membujuk Mbah TUPON ke tersangka lain yakni Tk dan menerima uang transfer Rp60 juta dari VW.
Lalu Tk (54) pria warga Kasihan, Bantul, berperan menerima dua SHM tadi sekaligus menyuruh Mbah Tupon dan istrinya untuk tanda tangan surat Akta Jual Beli (AJB) fiktif.
Dia juga menjadikan SHM 24452 untuk jaminan pinjaman di Koperasi atas nama Mbah Tupon. Sekaligus menggunakan Akta Palsu No. 145/2022 bersama VW menjual/gadai SHM 24452 ke Murtijo dan menerima senilai Rp18,750 juta.
"Tk juga menyerahkan SHM 24451 ke Ty dan menerima senilai Rp137 juta," ucapnya.
Baca Juga: Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
Tersangka ketiga yakni VW (50) perempuan, warga Pundong, Bantul.
Dia berperan menggunakan Akta Palsu No. 145/2022 untuk menjual/gadai SHM 24452 ke Murtijo senilai Rp150 juta dan membaginya ke Tk Rp18.750 juta dan Rp90 juta untuk pribadi sekaligus menebus SHM 24452 di Koperasi Samdede.
Lalu keempat ada Ty (50) warga Sewon, Bantul yang berperan menerima SHM 24451 dari Tk dan mengurus semua proses pembuatan AJB fiktif ke PPAT AR atas perintah MA.
Ty turut menerima uang dari MA dan mentransfer uang senilai Rp137 juta ke Tk.
Dia pun menerima SHM 24451 atas nama IF dari AR dan menyerahkan ke notaris.
Kelima ada tersangka MA (47) laki-laki, warga Kotagede, Kota Yogyakarta. Dia berperan sebagai pembuat skenario jual beli fiktif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas
-
Royal Ambarrukmo Yogyakarta Sambut Hangat Kunjungan Famtrip Budaya Travel Agent Tiongkok
-
Muaythai Kelas Dunia Bakal Guncang Candi Prambanan di 2026, Sensasi Duel Berlatar Warisan Dunia!