Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 04 Agustus 2025 | 17:03 WIB
Asesmen oleh tim dari Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) Polda DIY dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul di Stadion Sultan Agung (SSA). (dok.Istimewa)

SuaraJogja.id - PSIM Yogyakarta semakin dekat untuk berkandang di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul pada gelaran Super League musim 2025/2026.

Hal itu menyusul hasil asesmen kelayakan yang dinyatakan baik.

Adapun proses asesmen telah dilakukan oleh tim dari Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit) Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul, pada Rabu (23/7/2025) lalu.

Hasilnya, SSA meraih nilai 73,46 persen dengan kategori baik.

Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) PSIM Jogja, Wendy Umar Seno Aji, menuturkan tidak ditemukan kerusakan struktural mayor pada SSA Bantul.

"Alhamdulillah, Stadion Sultan Agung ini layak untuk digunakan pertandingan kompetisi dengan penonton," kata Wendy dalam keterangannya, dikutip Senin (4/8/2025).

Hasil penilaian ini diyakini sebagai angin segar bagi tim berjuluk Laskar Mataram tersebut.

Pasalnya hingga kini belum ada kepastian terkait dengan penggunaan Stadion Maguwoharjo di Sleman untuk kandang.

"Kami juga harus mengantisipasi beberapa pertandingan yang kemungkinan besar tidak bisa dilakukan di Stadion Maguwoharjo," ucapnya.

Baca Juga: PSBS Biak 'Kuasai' Maguwoharjo, Pemkab Sleman Beri Lampu Hijau, Bagaimana Nasib PSIM?

Kendati demikian, pihaknya juga tetap bersiap untuk melakukan asesmen di Stadion Maguwoharjo jika memang diperlukan.

"Tidak menutup kemungkinan, ke depan kita juga akan tetap asesmen di Stadion Maguwoharjo, menunggu arahan dari pemerintah Kabupaten Sleman," imbuhnya.

Catatan Perbaikan SSA

Kendati tidak ada kerusakan serius namun tetap ada catatan perbaikan yang perlu diperhatikan sebelum SSA Bantul digunakan.

Mulai dari pintu masuk dan keluar stadion, atap tribun, lampu penerangan, hingga pengurangan kapasitas penonton.

Salah satu yang utama adalah perbaikan sistem pintu masuk dan keluar stadion yang sudah korosi.

Selain itu, beberapa bagian atap tribun yang lepas dan pagar pembatas juga menjadi fokus perbaikan.

Perbaikan itu diperlukan untuk menjamin keselamatan dan keamanan para penonton saat laga berlangsung.

Selain itu, kapasitas stadion juga dipastikan tidak akan bisa digunakan secara maksimal.

"Ada pembatasan kapasitas penonton yang tidak bisa maksimal pada saat pelaksanaan nantinya," tegas Wendy.

Melalui hasil asesmen ini, manajemen PSIM Yogyakarta kini memiliki opsi kandang yang lebih pasti.

Langkah selanjutnya adalah memenuhi semua rekomendasi perbaikan jelang bergulirnya kompetisi.

Load More