SuaraJogja.id - Sebuah video yang menguras emosi viral di media sosial, menampilkan momen pilu seorang pria yang hendak menagih utang namun harus menelan kenyataan pahit.
Alih-alih bertemu dengan temannya, ia justru mendapati sahabatnya itu telah meninggal dunia dan hanya bisa berbicara di depan pusaranya.
Kisah memilukan yang diunggah oleh akun Instagram @jogja.vibes ini dengan cepat menarik perhatian warganet.
Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang pria berdiri di depan sebuah makam yang masih baru di daerah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ia datang dengan satu niat, yaitu untuk meminta kembali uang yang dipinjam oleh temannya karena ia sendiri sedang dalam kesulitan finansial.
Yang membuat kisah ini semakin menyayat hati adalah latar belakang di balik utang tersebut.
Pria itu menjelaskan bahwa uang yang ia pinjamkan merupakan hasil tabungannya yang susah payah ia kumpulkan untuk biaya melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah.
Tak hanya itu, untuk menutupi kebutuhan rumah tangganya, ia bahkan rela menjual sepeda motor kesayangannya.
Harapannya untuk mendapatkan kembali uang itu kini pupus sudah setelah mengetahui temannya telah berpulang.
Baca Juga: Viral! Karcis Parkir 'Malioboro Rp50.000' Bikin Heboh, 2 Orang Diamankan Polisi
Dengan nada bicara yang terdengar pasrah bercampur putus asa, pria itu mencurahkan seluruh isi hatinya di depan makam sang teman. Momen tersebut menjadi puncak dari kekecewaan dan kesedihannya.
"Aku tu nyariin kamu, niatnya mau nagih utang. Aku butuh banget uang itu buat kuliah. Aku bahkan sampai jual motorku buat kebutuhan rumah tangga, tapi kamu malah udah di sini. Terus aku harus gimana sekarang?"
Kisah ini sontak membuka kembali diskusi mengenai gentingnya tanggung jawab atas utang.
Dari perspektif hukum perdata di Indonesia, utang piutang merupakan sebuah perikatan yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata).
Apabila seorang debitur (yang berutang) meninggal dunia, kewajiban utangnya tidak serta-merta lunas atau hilang.
Menurut hukum, utang tersebut beralih menjadi tanggung jawab ahli warisnya.
Namun, ahli waris hanya berkewajiban melunasi utang tersebut sebatas jumlah harta warisan yang ditinggalkan oleh almarhum.
Pelunasan utang ini wajib didahulukan sebelum harta warisan dibagikan kepada para ahli waris.
Serupa dengan hukum positif, ajaran agama Islam juga menempatkan urusan utang piutang sebagai perkara yang sangat serius.
Membayar utang hukumnya adalah wajib, dan menundanya padahal sudah mampu tergolong sebagai sebuah kezaliman.
Dalam banyak hadis, disebutkan bahwa roh seorang mukmin akan tertahan atau tergantung karena utangnya hingga dilunasi.
Bahkan, pahala mati syahid sekalipun bisa terhalang untuk masuk surga jika masih memiliki tanggungan utang.
Sama seperti hukum perdata, dalam fikih Islam, harta peninggalan orang yang meninggal wajib digunakan terlebih dahulu untuk melunasi utang-utangnya sebelum dibagikan sebagai warisan, sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah An-Nisa ayat 11.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Keracunan Makanan Siswa Sleman: Semua Pasien Pulang, Tapi Investigasi Terus Berlanjut!
-
Roy Suryo Buka-bukaan Soal Buku 'Jokowi's White Paper': Dari IPK Jokowi hingga Kajian Forensik
-
Soft Launching Buku Roy Suryo dkk di UGM 'Diganggu', AC dan Lampu Dipadamkan
-
View Menoreh dari Foodcourt Pasar Godean? Ini Rencana Pemkab Sleman
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Pemotretan Road to Prawirotaman Fashion on the Street