SuaraJogja.id - Polisi mengungkap kasus tragis penelantaran bayi yang berujung kematian di Sleman.
Sejoli mahasiswa kampus swasta yang belum menikah ditetapkan tersangka atas peristiwa ini.
Kasatreskrim Polresta Sleman AKP Matheus Wiwit menuturkan kasus ini bermula dari temuan jasad bayi di wilayah Maguwoharjo beberapa waktu lalu.
Polisi lantas menelusuri sejumlah klinik bersalin dan rumah sakit yang memang berpotensi menangani persalinan.
Kemudian pada hari Rabu (30/7/2025) sekitar jam 15.00 WIB petugas mengecek di klinik bersalin Amanah Condongcatur Depok Sleman.
"Lalu mendapatkan keterangan dari salah satu bidan yang menerangkan bahwa pada hari Sabtu 26 Juli 2025 ada seorang perempuan yang periksa dengan keluhan pasca melahirkan," kata Matheus saat rilis di Mapolresta Sleman, Rabu (6/8/2025).
Disampaikan Matheus, dari penyelidikan petugas mengarah pada sepasang kekasih asal Temanggung yang berada di kost wilayah Maguwoharjo, Sleman.
Setelah berbagai rangkaian penyidikan diketahui bahwa benar perempuan tersebut pernah periksa di klinik tadi. Ia memang sedang tinggal di kos bersama sang pacar.
Setelah dilakukan pemeriksaan, perempuan berinisial JA (20) mengakui baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki. Bayi tersebut dikubur oleh pacarnya, AGR (22).
Baca Juga: Gugatan Ijazah Jokowi Ditolak PN Sleman: Sengketa Informasi, Bukan Ranah Pengadilan?
"Perempuan itu baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki dan saat itu bayi sudah dikubur oleh seorang laki-laki yang merupakan pacarnya di sebuah kebun pisang," ucapnya.
Mengetahui hal tersebut, petugas mendatangi tempat penguburan bayi tersebut. Hasilnya memang benar ditemukan jasad seorang bayi laki-laki.
Kasubnit PPA Polresta Sleman Ipda Arum Sari menambahkan bahwa bayi itu lahir di kamar mandi kos milik pacarnya laki-laki dalam keadaan hidup.
"Waktu dilahirkan normal, menangis, kemudian meninggal dan dikuburkan mereka berdua," ujar Arum.
Menurut hasil medis, bayi hanya bertahan hidup sekitar satu jam. Berdasarkan hasil medis, ditemukan indikasi kekerasan pada jasad bayi tersebut.
"Dalam keterangan medis memang ada unsur kekerasan, masih pendalaman pelaku," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ada Ibu yang Tetap Bertahan di Balik Seragam dan Shift Panjang, Kerasnya Jadi Working Mom di Jogja
-
10 Tempat Wisata Anak di Jogja untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
5 Rental Motor Murah Meriah di Jogja untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Fokuskan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Tiga Provinsi Sumatera
-
Dirut PSIM Yogyakarta Dapat Kesempatan Belajar di NFL, Satu-satunya dari Indonesia