Terlebih posisi Yogyakarta yang berada di tengah Pulau Jawa dapat dimanfaatkan sebagai pintu masuk ke berbagai destinasi di Indonesia, sehingga penerbangan transit menjadi solusi strategis.
Sambil menunggu realisasi rencana tersebut, Pemda DIY memfokuskan promosi ke pasar Malaysia dan Thailand, yang kontribusinya saat ini jauh lebih besar.
Namun, mengingat potensi Australia yang besar, langkah diversifikasi pasar dianggap penting untuk mendorong pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan.
"Pasar Australia ini belum tergarap maksimal. Kalau hub ini terbentuk, dampaknya bisa meluas, tidak hanya bagi Yogyakarta, tapi juga daerah-daerah lain di sekitarnya," katanya.
Sementara Brazier mengungkapkan pertemuannya dengan Sultan menandai adanya minat kedua pihak untuk memperkuat hubungan di bidang kebudayaan, pendidikan, dan pariwisata.
Hubungan kedua negara diharapkan semakin dekat sehingga terjadi peningkatan kunjungan wisatawan Australia ke Yogyakarta.
"Harapan saya, semakin banyak wisatawan dari Australia yang bisa berkunjung ke Yogyakarta untuk menikmati candi-candi, keindahan kota ini, kulinernya dan segala hal istimewa yang dimiliki Yogyakarta dan pasti Kraton Yogyakarta," paparnya.
Dia menambahkan selama ini keduanya memiliki program kerja sama di bidang pendidikan.
Misalnya, ada beasiswa untuk belajar di Australia dan juga program yang mendukung sekolah-sekolah di berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: Malioboro Darurat Parkir Ilegal? Wisatawan Kaget Ditarik Rp50 Ribu, Dishub Angkat Bicara
"Malam ini saya akan bertemu dengan beberapa alumni universitas di Australia. Ini adalah hal yang sangat kami banggakan, karena para alumni tersebut, setelah kembali ke Indonesia, memberikan kontribusi besar bagi pembangunan negeri ini," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Kebijakan Royalti Musik Timbulkan Resistensi UMKM, Pemda DIY Siapkan Skema Solusi
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Wisata Bantul Masih Jauh dari Target? Meski Ramai, PAD Baru Tercapai Segini...
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Danais Dipangkas Prabowo, Mesin Pengolah Sampah Rp18 Miliar di DIY Batal
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Makin Besar, Arab Saudi Punya Dua Celah
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
Pilihan
-
Rahasia Dean Henderson Tundukkan Algojo Liverpool: Botol Minum Jadi Kunci
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
Terkini
-
Kangen Merapi? Jangan Nekat! Ini Alternatif Tracking Aman dengan Panorama Memukau
-
Jejak Bisnis dan Sejarah di Jantung Muhammadiyah: Tur 3 Kampung Ikonik Yogyakarta
-
Humanis, Ini Strategi Yayasan Literasi Desa Tumbuh, LPA Klaten, dan UNICEF Perangi Terorisme
-
Stop Scrolling! Ini Cara Ampuh Atasi Kesepian, Dijamin Lebih Efektif dari Media Sosial
-
Australia Lebih Pilih Bali, Jogja Gigit Jari? Pemda DIY Siapkan Strategi Tarik Minat Wisatawan