Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 15 Agustus 2025 | 19:35 WIB
Asrama siswa di Sekolah Rakyat, Sonosewu Bantul. [Kontributor/Putu]

Sementara Kepala Dinas Sosial (dinsos) DIY, Endang Patmintarsih, menegaskan pengawasan terhadap siswa merupakan tanggungjawab kepala sekolah dan seluruh jajaran pengurus.

Karenanya sidak harus dilakukan secara rutin sebagai upaya pencegahan.

"Dari awal kami sudah memetakan mana anak yang memang pernah merokok, kemudian mereka diberi pendampingan dan diawasi," ungkapnya.

Endang menjelaskan, semua pihak sejak awal sudah menyadari bila siswa Sekolah Rakyat berasal dari latar belakang yang beragam, sebagian dari lingkungan yang kurang kondusif.

Temuan kali ini berawal dari bau rokok yang tercium di area asrama, disusul penemuan puntung rokok.

Meski tidak ada siswa yang tertangkap basah merokok, indikasi tersebut cukup menjadi alasan untuk memperkuat pengawasan.

"Ini yang harus menjadi fokus pendampingan. Tidak boleh bosan, tidak boleh lengah, karena mengubah perilaku itu butuh proses. Jadi temuan itu baunya terus ada puntung rokok," jelasnya.

Pendekatan yang digunakan sekolah bukan hanya sanksi, tetapi juga pembinaan.

Siswa yang terindikasi melanggar diarahkan untuk mengakui kesalahan dan dibimbing agar tidak mengulangi perbuatan.

Baca Juga: Dua Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat Yogyakarta, Alasannya jadi Sorotan

Pendampingan khusus diberikan terutama kepada siswa yang memiliki riwayat merokok atau berasal dari lingkungan yang kurang baik.

Sebab bila langsung diberi sanksi tanpa proses pembinaan, maka tidak ada gunanya.

"Kita rangkul, kita motivasi, supaya mereka berubah,” ujarnya. Kalau yang lainnya sudah tahu aturan, tinggal dipantau. Tapi untuk yang ini harus diawasi langsung," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More