SuaraJogja.id - Panggung perayaan HUT RI ke-80 di Istana Merdeka, Jakarta, menjadi saksi lahirnya sebuah fenomena baru.
Di tengah kemeriahan, satu nama melambung tinggi dan menjadi perbincangan hangat di kalangan anak muda: Diva Aurel.
Bersama grup Silet Open Up, penampilannya membawakan lagu 'Tabola Bale' tak hanya viral, tetapi juga sukses membuat Presiden Prabowo Subianto hingga para pejabat negara turun dari kursi dan ikut bergoyang.
Namun, siapakah sebenarnya Diva Aurel? Mahasiswi bersuara merdu yang berhasil membawa musik Minang ke puncak perayaan nasional ini ternyata menyimpan banyak cerita inspiratif.
Dari panggung festival daerah hingga Istana, inilah perjalanan karier, latar belakang, dan fakta menarik tentang Diva Aurel yang wajib kamu tahu.
Dari Padang ke Yogyakarta: Menimba Ilmu di Kota Seni
Diva Aurel, lahir pada 23 Mei 2005, adalah penyanyi muda berbakat yang berasal dari Tanah Datar, Sumatera Barat.
Bakat musiknya sudah terasah sejak dini. Sebelum dikenal luas, Diva aktif bergabung dengan Sanggar Artindas dan kerap menjuarai berbagai festival lagu Minang.
Jejak pendidikannya pun selaras dengan minatnya; ia merupakan lulusan SMKN 7 Padang, sekolah yang memiliki fokus pada bidang seni.
Baca Juga: "Merakjat" Menjadi Tema Pameran Fotografi Hitam Putih PROMISE 2025 Mahasiswa ISI Yogyakarta
Untuk mempertajam ilmunya, Diva mengambil langkah besar dengan merantau ke Yogyakarta.
Saat ini, ia tercatat sebagai mahasiswi angkatan 2024 di program studi Etnomusikologi, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Keputusannya memilih jurusan yang fokus pada musik tradisional dan etnis ini menunjukkan keseriusannya dalam menggali akar budaya musik Nusantara.
Yogyakarta, sebagai kota seni dan budaya, menjadi kawah candradimuka yang sempurna, mempertemukannya dengan musisi dari berbagai latar belakang dan membentuk musikalitasnya yang unik.
Kolaborasi Lintas Budaya: Awal Mula Bersama Silet Open Up
Pertanyaan besar yang muncul di benak publik adalah, bagaimana Diva bisa berkolaborasi dengan Silet Open Up, musisi asal Flores, NTT?
Jawabannya terletak pada ekosistem kreatif di Yogyakarta.
Pada tahun 2024, Diva Aurel bergabung dengan manajemen Minang Timur Production.
Label ini tampaknya menjadi jembatan yang mempertemukan talenta Minang seperti Diva dengan musisi dari Indonesia Timur.
Silet Open Up (nama asli Siprianus Bhuka), yang juga meniti kariernya di Yogyakarta setelah lulus dari Universitas Atma Jaya, adalah bagian dari lingkaran kreatif ini.
Kolaborasi mereka dalam lagu "Tabola Bale" adalah sebuah mahakarya perpaduan budaya.
Lagu ini diciptakan bersama oleh Silet Open Up, Jacson Zeran, dan Juan Reza, dengan Diva Aurel didapuk untuk mengisi bagian vokal Minang yang khas.
Hasilnya? Sebuah harmoni yang memadukan dialek Indonesia Timur dengan irama mendayu dari Minang, dibalut aransemen modern yang catchy dan relevan bagi Gen Z.
Bukan dari Keluarga Musisi, Tapi Punya Semangat Juara
Banyak yang mengira Diva lahir dari keluarga musisi profesional.
Kenyataannya, ia adalah bukti nyata bahwa bakat dan kerja keras bisa mengalahkan segalanya.
Diva Aurel merupakan putri dari pasangan Jones Datuak Palangkayo, seorang wartawan, dan Yusmayuliana, yang berprofesi sebagai guru.
Lahir dari keluarga yang tidak memiliki latar belakang di industri musik profesional justru membuat pencapaian Diva semakin mengagumkan.
Dukungan penuh dari keluarga, ditambah keterampilannya bermain alat musik tradisional seperti saluang dan talempong, menjadi modal utamanya untuk terus bersinar.
"Tabola Bale": Lagu Cinta yang Mengguncang Indonesia
Apa sebenarnya makna di balik lagu "Tabola Bale" yang begitu fenomenal?
Dirilis pada April 2025, lagu ini sebenarnya bercerita tentang kisah cinta yang universal dan sederhana.
Liriknya mengisahkan seorang pria yang hatinya "tabola bale" (bergejolak atau porak-poranda) saat melihat teman masa kecilnya pulang dari perantauan dengan penampilan yang sangat berbeda dan memukau.
Keunikan lagu ini tidak hanya pada liriknya, tetapi juga pada kemampuannya menyatukan dua kutub budaya Indonesia dalam satu komposisi yang enerjik.
Keberhasilannya menjadi viral di TikTok dan berbagai platform media sosial membuktikan bahwa musik etnis yang dikemas secara modern memiliki daya tarik yang sangat kuat.
Masa Depan Cerah Musik Etnis di Tangan Generasi Muda
Penampilan Diva Aurel di Istana Merdeka lebih dari sekadar hiburan.
Ini adalah sebuah pernyataan bahwa musik tradisional memiliki tempat terhormat di panggung tertinggi sekalipun.
Diva sendiri berharap agar generasai muda, khususnya Gen Z, dapat lebih memahami dan mengembangkan musik etnis tanpa menghilangkan nilai aslinya.
Perjalanannya baru saja dimulai, namun Diva Aurel telah memberikan inspirasi besar.
Ia membuktikan bahwa dengan pendidikan yang tepat, semangat kolaborasi, dan rasa cinta pada budaya, anak muda Indonesia mampu menciptakan karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga membanggakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim