- Polresta Yogyakarta menangkap 2 pelaku pelemparan bom molotov ke Pos Polisi Pingit
- ARS alias Kopul sempat melarikan diri saat digerebek satuan polisi
- 2 pelaku kini mendekam di rutan Polresta Yogyakarta untuk melanjutkan proses hukum
SuaraJogja.id - Polisi berhasil menangkap dua pemuda yang terlibat dalam aksi pelemparan molotov ke sejumlah pos polisi (pospol) di Kota Yogyakarta dan Sleman.
Kedua tersangka yakni ARS (21) alias Kopul, warga Godean, Sleman, serta DSP (24) alias Yaya, warga Kasihan, Bantul.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Eva Guna Pandia mengatakan bahwa aksi itu pertama kali terdeteksi pada Kamis, 4 September 2025, sekitar pukul 05.20 WIB di pos lantas Pingit, Kecamatan Jetis.
"Pada saat itu anggota kita mendengar ada lemparan sehingga anggota keluar melihat bahwa ada molotov yang apinya masih menyala dan ada minyak berceceran. Sehingga anggota tersebut memanggilnya tiga orang dan memadamkan," kata Pandia saat rilis kasus di Mapolresta Kota Jogja, Kamis (11/9/2025).
Dari insiden tersebut, polisi kemudian memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi.
Tampak dari CCTV ada satu orang yang melakukan pelemparan menggunakan hoddie berwarna abu-abu dan celana warna hitam, mengendarai sepeda motor matic warna hitam.
"Tim Densus 88 dan juga Resmob Polresta Sleman menyusuri sebanyak 41 titik CCTV rute yang dilewati oleh diduga pelaku ini," ucapnya.
Setelah mendapatkan identitas pelaku, Tim gabungan Polresta Yogyakarta, Resmob Sleman, dan Densus 88 kemudian melakukan penggerebekan di rumah ARS di wilayah Godean pada Rabu (10/9/2025), sekitar pukul 03.00 WIB.
"Dari hasil penggerebekan diperoleh barang bukti seperti sepeda motor, pakaian, dan helmnya. Tetapi pada saat itu pelaku tidak ditemukan di rumah, dia sudah kabur," ungkapnya.
Baca Juga: Detik-detik Percobaan Pembakaran Pos Polisi Pingit di Jogja, Terduga Pelaku Pakai Motor Sendirian
Tak berhenti di situ, polisi kemudian mengambil langkah persuasif dengan melibatkan keluarga. Pelaku pun akhirnya dapat diserahkan kepada kepolisian.
Dari hasil pemeriksaan, ARS ternyata tidak sendirian dalam menyiapkan molotov itu. Ia dibantu DSP alias Yaya dalam pembuatan molotov.
"Kemudian tim gabungan melakukan upaya persuasif terhadap terduga pelaku DSP atau Yaya ini. Akhirnya pada pukul 17.00 WIB bisa kita amankan dan dibawa ke Polresta Yogyakarta," ucapnya.
Atas perbuatannya, ARS dijerat dengan pasal 187 ke-1e KUHP dengan ancaman hukuman penjara hingga 12 tahun.
Ia juga dikenakan pasal 187 ke-1 junto pasal 53 serta pasal 187 ke-2 junto pasal 53 tentang percobaan pembakaran yang dapat membahayakan umum.
Sementara itu, DSP alias Yaya dikenakan pasal 187 ke-1E jo pasal 56 KUHP tentang membantu perbuatan pidana pembakaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
Rusunawa Gunungkidul Sepi Peminat? Ini Alasan Pemkab Tunda Pembangunan Baru
-
Kominfo Bantul Pasrah Tunggu Arahan Bupati: Efisiensi Anggaran 2026 Hantui Program Kerja?
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol
-
Yogyakarta Berhasil Tekan Stunting Drastis, Rahasianya Ada di Pencegahan Dini
-
Tangisan Subuh di Ngemplak: Warga Temukan Bayi Ditinggalkan di Kardus