Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 27 September 2025 | 19:12 WIB
Kuasa hukum keluarga Arya Daru Nicholay Aprilindo, menyampaikan kehadiran istri almarhum di Yogyakarta, Sabtu (27/9/2025). [Kontributor/Putu]
Baca 10 detik
  • Kematian diplomat muda, Arya Daru Pangayunan disebut bunuh diri
  • Keluarga korban membantah sejauh mengenal Arya Daru tidak ada sikap korban yang janggal
  • Istri Arya Daru memohon presiden dan kapolri menyelidiki lebih dalam

SuaraJogja.id - Setelah melalui masa trauma yang panjang, istri almarhum Diplomat Kemlu, Arya Daru Pangayunan, Meta Ayu Puspitantri akhirnya berani tampil ke publik.

Didampingi kedua orang tuanya, mertua, serta tim penasihat hukum di Yogyakarta, Sabtu (27/0/2025), ia menuntut agar kasus kematian sang suami diungkap secara transparan oleh aparat penegak hukum.

Bahkan Meta meminta perhatian langsung dari Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas kematian diplomat yang tewas dengan wajah terlilit lakban pada Juli 2025 lalu.

Kuasa hukum keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo, menyatakan alasan sebenarnya istri almarhum baru keluar ke publik saat ini.

Kabar duka yang mendadak itu membuat keluarga sangat terguncang.

Meta yang harus mengurus dua anak kecil, sempat menutup diri dan mengalami trauma berat.

"Kami tahu beliau sangat gembira menyambut penugasan baru ini. Tapi tiba-tiba semua sirna begitu saja. Kami masih tidak percaya, apalagi kematiannya disebut tanpa melibatkan pihak lain. Pertanyaannya, benarkah demikian?," paparnya.

Nicholay menyampaikan, keberanian sang istri untuk bicara bukanlah hal mudah.

Butuh proses panjang bagi Meta untuk akhirnya tampil.

Baca Juga: Dua Bulan Berlalu, Kasus Makam Diplomat Diacak-acak 'Ngambang', JPW Desak Polisi Tindaklanjuti

Trauma kehilangan suami dalam kondisi yang tiba-tiba, di tengah persiapan keberangkatan ke luar negeri, jelas meninggalkan luka mendalam.

Apalagi sebelum kematiannya, Arya Daru dijadwalkan berangkat ke Helsinki, Finlandia, untuk mengemban jabatan baru sebagai Sekretaris II KBRI.

Seluruh persiapan keberangkatan sudah rampung. Mulai dari paspor, visa, surat keputusan penugasan, hingga tiket perjalanan telah siap.

"Tapi sekarang beliau [istri arya daru] siap bersuara, demi kebenaran untuk almarhum," tandasnya.

Pihak keluarga kembali menegaskan agar Presiden RI dan Kapolri memberi perhatian penuh pada kasus ini.

Mereka meminta agar dilakukan penyelidikan ulang secara terbuka untuk memastikan tidak ada fakta yang disembunyikan.

Apalagi pihak keluarga sudah bertemu Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono.

Mereka menyampaikan ke Menlu agar kasus kematian Arya Daru diungkap seterang-terangnya.

Menurutnya, kejelasan hukum tidak hanya penting bagi keluarga. Namun juga bagi seluruh jajaran diplomat dan pegawai Kemlu.

"Ini menyangkut nama baik negara dan moral aparat diplomasi. Tidak boleh ada kebenaran yang ditutup-tutupi," tandasnya.

Dukungan masyarakat luas, termasuk media dan netizen, membuat keluarga merasa tidak sendirian.

Mereka berterima kasih karena empati publik menjaga agar kasus ini tidak 'menguap' begitu saja.

"Jangan sampai kasus ini jadi dark case dan hilang menguap begitu saja," imbuhnya.

Arya Daru, seorang diplomat muda di Kemenlu meninggal secara misterius pada akhir Juli 2025 lalu.

Padahal, hanya berselang beberapa hari kemudian ia dijadwalkan berangkat ke Helsinki, Finlandia, untuk mengemban jabatan baru sebagai Sekretaris II KBRI.

Polda Metro Jaya sebelumnya menyampaikan tidak ada indikasi tindak pidana dalam peristiwa tersebut.

Namun, keluarga menilai kesimpulan itu terlalu dini dan menyisakan banyak tanda tanya. Mereka menegaskan kasus ini tidak boleh berhenti begitu saja.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More