Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 05 Oktober 2025 | 16:07 WIB
Ilustrasi kasus stunting di Kulon Progo. [Ist]
Baca 10 detik
  • Stunting di Kulon Progo tak hanya soal pemberian gizi terhadap anak
  • Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan menyebut harus ada kesejahteraan keluarga dan aspek kesehatan yang mengiringi anak-anak
  • Ketahanan pangan di Bumi Binangun juga akan diperkuat ke depan

SuaraJogja.id - Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, menegaskan bahwa upaya penanganan stunting di wilayahnya harus dilakukan secara menyeluruh.

Ia menyebut, pencegahan stunting tidak cukup hanya dengan pemberian makanan tambahan, tetapi juga harus memperhatikan aspek kesehatan, psikologis, dan kesejahteraan keluarga.

"Stunting bukan hanya persoalan gizi semata, namun juga berkaitan dengan kesiapan orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak sejak masa kehamilan," ujar Agung dikutip dari Harianjogja.com, Minggu (5/10/2025).

Menurutnya, pencegahan stunting di Kulon Progo perlu dilakukan secara komprehensif, mulai dari menjaga kesehatan ibu hamil, memperhatikan kondisi psikologis keluarga, hingga menerapkan pola asuh yang baik.

Selain itu, pemberdayaan ekonomi masyarakat juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Agung menambahkan, pemerintah daerah mendorong masyarakat untuk mengembangkan program ketahanan pangan keluarga, seperti menanam tanaman pangan dan beternak secara mandiri.

Langkah ini diharapkan mampu membantu keluarga memenuhi kebutuhan gizi sekaligus meningkatkan taraf ekonomi.

"Jika kesejahteraan meningkat, tingkat stres masyarakat akan menurun, dan anak-anak pun dapat tumbuh lebih sehat dan optimal," jelasnya.

Kegiatan pemulihan gizi bagi balita ini merupakan bagian dari inisiatif Yogyakarta International Airport (InJourney Airports) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah daerah dalam menekan angka stunting dan meningkatkan status gizi anak di Kulon Progo.

Baca Juga: Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat

"Semoga program CSR ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat Kulonprogo dan menjadi langkah menuju kemandirian serta kesejahteraan bersama," kata Agung.

Sementara itu, Branch Communication dan CSR Dept Head PT Angkasa Pura Indonesia, Anita Herawati, menjelaskan bahwa program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) 2025 mencakup pembagian 1.200 paket makanan tambahan untuk 300 balita, 60 hari pemulihan gizi bagi 40 balita kurang gizi, serta 300 paket multivitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak.

"Program ini merupakan kelanjutan dari pelaksanaan tahun 2024. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak berkelanjutan dan membantu meningkatkan kualitas kesehatan balita di wilayah Kulon Progo," ujarnya.

Load More