- Zat radioaktif Cesium-137 ditemukan di Cikande, Serang, Banten, ancam warga hingga 30 tahun.
- Pakar Fisika UGM sebut radiasi gamma dari Cesium-137 sangat berbahaya dan tak kasat mata.
- Pemerintah melalui KLH siapkan evakuasi terbatas bagi warga di zona merah paparan tertinggi.
SuaraJogja.id - Ancaman tak kasat mata kini mengintai warga di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Penemuan zat radioaktif Cesium-137 bukan sekadar pencemaran lingkungan biasa, melainkan sebuah teror jangka panjang yang daya rusaknya bisa bertahan selama puluhan tahun.
Radiasi nuklir dari material berbahaya ini berpotensi mengganggu kesehatan manusia dan merusak ekosistem secara senyap.
Pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menegaskan betapa seriusnya situasi ini.
Guru Besar Bidang Ilmu Fisika FMIPA UGM, Gede Bayu Suparta, menjelaskan bahwa Cesium-137 merupakan sumber radiasi nuklir yang memancarkan radiasi gamma.
Tingkat bahayanya jauh melampaui sinar-X yang biasa digunakan dalam dunia medis.
Sifatnya yang berbentuk material membuat Cesium-137 mudah berpindah dan menetap di mana saja, baik di tanah, air, maupun udara.
Yang paling mengkhawatirkan adalah durabilitasnya. Zat ini memiliki waktu paruh yang sangat lama.
"Jadi, kalau misalnya saya [mencampurkan] satu sendok begitu, kemudian itu dia bisa ke mana-mana. Radiasinya itu umur paruh 30 tahun," kata Bayu, dikutip, Rabu (8/10/2025).
Baca Juga: Udang Beku Radioaktif: Cikande Ditetapkan Kejadian Khusus, BRIN Minta Masyarakat Tenang
Artinya, kekuatan radiasi Cesium-137 baru akan berkurang setengahnya setelah tiga dekade berlalu. Selama itu pula, ancaman paparan radiasi terus ada.
Menurut Bayu, karena sifatnya yang tidak terlihat, penanganan harus dilakukan secara cermat melalui proses dekontaminasi. Langkah awal adalah mendeteksi titik sumber menggunakan alat khusus bernama *survey meter.
"Kalau ada sumber radiasi, diarahkan ke situ, maka radiasinya akan bunyi," paparnya. Ia menambahkan, sistem mutu seperti *Quality Assurance* (QA) dan *Quality Control* (QC) menjadi krusial dalam penanganan. Jika suatu area atau objek terbukti terkontaminasi, opsi pemberhentian aktivitas harus dipertimbangkan secara serius.
"Tentunya juga merujuk pada keputusan seperti pemberhentian operasional," ungkapnya.
Bayu menegaskan, Cesium-137 adalah jenis radiasi yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia begitu sudah tersebar di lingkungan.
"Begitu kita melakukan inspeksi, maka itu akan terlihat. Jika terbukti, berarti kita harus waspada. Jadi, semua itu butuh kewaspadaan," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Radiasi Cesium-137 di Cikande Bisa Bertahan 30 Tahun, Pakar Ingatkan Bahayanya
-
Skema Baru Prabowo: Dana Rp200 T Siap Cair, Kampus Jogja Jadi 'Problem Solver' Industri
-
Bukan Asal Manggung! Ini 7 Spot Resmi Pengamen di Malioboro, Ada Lokasi Tak Terduga
-
Nataru 2025: Pemerintah Gercep Benahi Infrastruktur, AHY Janjikan Libur Aman dan Nyaman!
-
Pasca Tragedi Ponpes Al-Khoziny, AHY Minta Pemda Perketat Pengawasan Bangunan Pesantren