Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 10 Oktober 2025 | 17:05 WIB
Ilustrasi terserang penyakit jantung. [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  • Kasus penyakit jantung di DIY naik drastis
  • Gaya hidup menjadi pemicu naiknya kasus tersebut
  • Angka kematian tahun 2024 lalu mencapai 178 pasien lebih besar dari 2020 yang mencapai 9 kematian

Ia bilang peningkatan kasus jantung koroner ini menjadi alarm penting bagi masyarakat untuk memperhatikan pola hidup.

"Banyak faktor, gaya hidup dan juga faktor genetik dari penyakit-penyakit yang merupakan risiko penyakit jantung," tandasnya.

"Lifestyle [gaya hidup], termasuk pola makan dan minim aktivitas fisik, merokok, overweight sampai obesitas. Penyakit penyerta paling banyak adalah Diabetes Mielitus," ungkapnya.

Guna menekan angka penyakit jantung di DIY, pemerintah daerah terus memperkuat berbagai program pencegahan dan layanan kesehatan.

Akhmad menyebut Dinkes aktif menjalankan sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), layanan cek kesehatan gratis, skrining penyakit tidak menular, serta penguatan pelayanan jantung dan pembuluh darah di tingkat kabupaten/kota.

"Upaya kami terus dilakukan melalui Germas hidup sehat, skrining penyakit tidak menular, dan memperkuat pelayanan jantung di kabupaten dan kota," tegasnya.

Load More