- SPPG di Jogotirto Sleman dihentikan sementara
- Penghentian ini berkaitan dengan persoalan administrasi dan adanya evaluasi terhadap standar operasional SPPG
- Ratusan siswa sebelumnya mengalami keracunan yang mendapat protes untuk penghentian
SuaraJogja.id - Operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kalurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah, Sleman, resmi dihentikan sementara sejak Senin (13/10/2025).
Penghentian operasional ini disinyalir akibat masalah administrasi pencairan dana hingsga evaluasi pascakejadian keracunan.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sleman, Agung Armawanta, membenarkan penghentian sementara SPPG tersebut.
Ia menjelaskan bahwa penghentian ini berkaitan dengan persoalan administrasi dan adanya evaluasi terhadap standar operasional SPPG.
"Prinsipnya adalah secara administratif, kemudian tidak diteruskan proses sampai keuangannya, artinya di administrasi terhenti. Kemudian secara teknis layanan karena pascakejadian itu [keracunan]," kata Agung saat dihubungi, Senin siang.
Agung menambahkan, penghentian ini tidak bersifat menyeluruh di semua wilayah Sleman.
Melainkan hanya di satu SPPG Jogotirto Berbah itu saja.
Menurutnya, penghentian sementara dapur makan bergizi gratis (MBG) di Jogotirto ini juga tidak lepas dari evaluasi pasca kasus keracunan makanan yang pernah terjadi di lokasi tersebut.
Namun Agung belum bisa memastikan apakah itu benar terkait dengan kasus keracunan karena dia tidak melihat surat penghentian itu dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Baca Juga: DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak
"Yang jelas memang yang pasca keracunan itu mungkin ada yang perlu dievaluasi dari pusat," ujarnya.
Adapun Dinkes Sleman sebelumnya mencatat total ada 135 siswa dan dua guru SMPN 3 Berbah yang mengalami gejala keracunan pada Rabu (27/8/2025) lalu.
Berdasarkan jumlah itu 2 orang rawat jalan di Puskesmas, kemudian 1 orang dikirim ke rumah sakit dengan gejala ringan.
Sedangkan 66 orang lainnya hanya diobati oleh Puskesmas di sekolah saat kejadian.
Agung mengaku belum mengetahui hingga kapan penghentian operasional SPPG itu dihentikan.
Ia bilang SPPG Jogotirto Berbah selama ini melayani lebih kurang 3.503 penerima manfaat di Sleman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Yayasan Pengelola SPPG Jogotirto Berbah Buka Suara Soal Operasional Berhenti, Dana Belum Turun
-
SPPG di Sleman Terpaksa Dihentikan, Siswa Kembali Bawa Bekal? Ini Penjelasan Pemkab
-
Sultan HB X Cuek Mobilnya Disalip Pejabat saat di Lampu Merah: 'Wong Saya Bisa Nyupiri Sendiri Kok!'
-
Menara Kopi Mati Suri: PKL Eks TKP ABA Terancam Gulung Tikar, Pemerintah Diduga Cuek
-
Jogja Bergerak Lawan Kanker Payudara, 3.000 Perempuan Ikut Skrining, Wali Kota Beri Edukasi