Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 14 Oktober 2025 | 14:00 WIB
Ilustrasi - Sampah Botol Plastik [freepik]
Baca 10 detik
  • Kota Jogja menghasilkan sampah plastik sebanyak 20 persen dari totalan sampah setiap hari
  • Pemkot Jogja memberlakukan setiap swalayan dan beberapa retail tak lagi menggunakan plastik sekali pakai
  • Sosialisasi digencarkan agar masyarakat mulai menerapkan aturan tersebut

Termasuk Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM diarahkan melakukan hal serupa di kalangan pelaku UMKM.

"Contoh supermarket tidak menyediakan kantong plastik sehingga masyarakat harus membawa tas dari rumah. Jika masih menyediakan kantong plastik sekali pakai harganya dibuat lebih mahal sehingga masyarakat akan membawa tas sendiri," tegasnya.

Namun, pelaksanaan aturan ini tidak berhenti pada sektor usaha.

Di lingkungan Pemkot sendiri, Rajwan memastikan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan menjadi contoh penerapan.

Dalam setiap kegiatan atau rapat, snack tidak lagi dikemas dalam plastik, dan minuman disajikan menggunakan gelas kaca.

Organisasi Perangkat Daerah di Pemkot Yogyakarta diharapkan tidak menggunakan kemasan atau wadah plastik sekali pakai jika menyediakan jamuan makan minum dalam kegiatan.

DLH kini sedang memantau implementasi awal SE ini di lapangan.

Selama satu bulan pertama, Pemkot akan fokus pada sosialisasi dan edukasi sebelum melakukan evaluasi.

"Bulan depan kita evaluasi bagaimana tindak lanjutnya di masyarakat dan pelaku usaha. Harapan kami seluruh warga masyarakat, pelaku usaha marilah kita kurangi penggunaan plastik sehingga bisa menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan Yogyakarta yang nyaman," ungkap dia.

Baca Juga: Jogja Bergerak Lawan Kanker Payudara, 3.000 Perempuan Ikut Skrining, Wali Kota Beri Edukasi

Load More