- Dugaan penipuan dilakukan seorang kakek yang mengaku sebagai keturunan Sultan HB VII
- Korban dimintai Rp10 juta untuk penerbitan surat kekancingan untuk tanah yang ada di Gunungkidul
- Tersangka bahkan membuat surat dan juga alat-alat sendiri untuk menipu korban
SuaraJogja.id - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY menangkap seorang pria berinisial TPS alias KRT WD (60), warga Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta.
TPS ditangkap usai menipu warga dengan modus penerbitan surat kekancingan palsu atas lahan Sultan Ground (SG) di Kabupaten Gunungkidul.
Pelaku diketahui merupakan residivis kasus serupa.
Wakil Direktur Reskrimum Polda DIY, AKBP Tri Panungko, menuturkan bahwa TPS mengaku sebagai trah keturunan Sri Sultan Hamengkubuwono VII untuk meyakinkan korbannya.
"Yang bersangkutan ini mengaku sebagai keturunan Hamengkubuwono VII," kata Tri saat konferensi pers di Mapolda DIY, Kamis (16/10/2025).
"Secara menelisik detail terkait keturunan itu mungkin bukan ranah kami," imbuhnya.
Setelah korban yakin kemudian, TPS mengeluarkan surat kekancingan palsu atas tanah seluas 60 meter persegi di Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul, pada Juni 2023 silam.
Padahal objek tanah yang diakui oleh tersangka ini sebetulnya sudah bersertifikat atas nama Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Obyek tanah tersebut tercatat bagian dari SHM seluas 104.600 meter persegi atas nama Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat tertanggal 16 Agustus 2017.
Baca Juga: Seleb TikTok Gunungkidul Diduga Tipu Puluhan Juta, Bisnis Celana Boxer Berujung Penjara?
"Jadi secara hukum positif sudah sah atas nama Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang dikeluarkan oleh pihak BPN," ucapnya.
Sehingga secara pemanfaatan yang berwenang untuk mengelola dan pemanfaatan tanah milik Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat adalah Kawedanan Panitikismo.
Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Keistimewaan maupun Pergub Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tentang tata cara pengelolaan dan pemanfaatan tanah Kesultanan dan tanah Kadipaten yang ada di DIY.
Korban yang tertipu diketahui telah membayar uang sebesar Rp10 juta untuk pengurusan surat kekancingan.
Namun kerugian bertambah besar karena korban terlanjur membangun kafe dan restoran tiga lantai di atas tanah tersebut.
"Kerugian awal terkait kekancingan palsu ini Rp10 juta, tapi korban juga sudah membangun bangunan senilai hampir Rp900 juta," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Santap MBG, Puluhan Siswa SMA Muhammadiyah 7 Jogja Keracunan, Operasional SPPG Wirobrajan Dihentikan
-
Warungboto Jadi Percontohan, Pemkot Jogja Genjot Pengelolaan Sampah Organik di RTH Publik
-
Rebutan Vasektomi Gratis + Dapat Rp1 Juta? Fenomena KB Pria di Sleman Bikin Kaget
-
3 Link DANA Kaget, Cara Mudah Dapat Saldo Gratis Langsung Cair ke Rekening
-
Ngaku Keturunan HB VII, Pria di Jogja Tipu Warga dengan Surat Kekancingan Palsu