Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 20 Oktober 2025 | 16:20 WIB
ilustrasi naskah kuno Jawa (pixabay).
Baca 10 detik
  • Trah Sultan HB II mengajukan pengelolaan naskah Jawa yang dibawa pulang ke Inggris pada Geger Sepehi 1812
  • British Library mengonfirmasi bahwa mereka menyimpan sekitar 500 manuskrip dari Indonesia
  • Perlu ada koordinasi meluas antara BRIN dan Menteri Kebudayaan soal naskah Jawa tersebut 

SuaraJogja.id - Trah Sri Sultan Hamengku Buwono II (HB II) mengajukan tiga usulan utama kepada British Library di London.

Hal itu terkait dengan pengelolaan dan pelestarian naskah-naskah Jawa yang dibawa ke Inggris sejak peristiwa Geger Sepehi 1812.

Usulan tersebut meliputi kerja sama ilmiah jangka panjang, panduan teknis hak cipta dan akses, serta pendirian Pusat Scriptorium dan Arsip di Yogyakarta.

Ketua Yayasan Vasatii Socaning Lokika sekaligus trah Sultan HB II, Fajar Bagoes Poetranto, mengatakan usulan pertama adalah membangun inisiatif akademik kolaboratif jangka panjang antara British Library dan perwakilan dari Indonesia.

"Kerja sama ini akan fokus pada kajian dan interpretasi berkelanjutan terhadap manuskrip-manuskrip Jawa. Melibatkan pembacaan, penerjemahan, dan kontekstualisasi teks-teks kunci secara bersama-sama melibatkan ahli, sejarawan, dan pakar aksara tradisional Jawa," kata Fajar dikutip, Senin (20/10/2025).

Tujuannya untuk memastikan bahwa warisan intelektual dalam manuskrip dapat dipahami secara mendalam dengan melibatkan para ahli dari Indonesia.

Usulan kedua, Fajar bilang masih berkaitan dengan panduan teknis mengenai hak cipta dan akses terhadap naskah yang sudah didigitalisasi.

"Meskipun kami menyadari bahwa akses penuh tersedia melalui Wikimedia Commons, kami berharap untuk mendiskusikan ketentuan yang sesuai di mana sebagian dari karya-karya ini dapat diterbitkan kembali dalam pengaturan pendidikan dan budaya di Indonesia, dengan pengakuan yang layak kepada British Library," ungkapnya.

Sementara usulan ketiga adalah rencana pendirian Pusat Scriptorium dan Arsip di Yogyakarta.

Baca Juga: Prabowo Subianto Berdarah Sultan HB II? Keluarga Keraton Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan

Hal itu ditujukan sebagai ruang konservasi, penelitian, dan edukasi publik tentang warisan manuskrip Jawa.

Trah Sultan Hamengkubuwono II berharap dapat menjalin kemitraan lebih erat dengan British Library dalam upaya ini.

Ketiga usulan tersebut menjadi bagian dari misi besar Trah Sultan HB II untuk menghidupkan kembali naskah-naskah peninggalan leluhur yang kini tersimpan di luar negeri.

Langkah ini juga dimaksudkan untuk membangun kemandirian akademik dan memperkuat peran Indonesia dalam mengelola warisan intelektualnya sendiri.

Sementara itu, Perwakilan Konsorsium Nusantaram Eva Raksamahe, Stev. Agung Budyawan, menekankan bahwa inisiatif di sini bukan semata tentang pengembalian fisik manuskrip, melainkan kemitraan yang sejajar.

Ia turut mengapresiasi langkah Yayasan Vasanti dan Annabel T. Gallop yang telah berkomitmen 'mengembalikan' 482 naskah- naskah digital Nusantara yang selama ini tersimpan di British Library. Namun hal itu seharusnya tak berhenti di sana.

Load More