- UGM mendorong agar lulusannya siap bersaing di dunia kerja
- Kerjasama dilakukan dengan sejumlah industri
- Link and Match didorong teraplikasi menyeluruh di lingkungan UGM
SuaraJogja.id - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Ova Emilia, menegaskan pentingnya memperkuat keterhubungan antara perguruan tinggi dan dunia industri.
Hal ini penting konsep link and match tidak berhenti pada tataran jargon.
Menurut Ova, universitas harus mampu menghadirkan bentuk kolaborasi yang nyata. Sehingga mahasiswa dapat merasakan langsung relevansi antara pendidikan yang diterima selama di kampus dan kebutuhan profesional di luar kampus atau industri.
Ova menilai selama ini konsep link and match sudah sering kali terdengar tetapi belum banyak diwujudkan dalam bentuk konkret.
"Sering kita mendengar link and match, tapi wujudnya kadang-kadang abstrak," kata Ova di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, Selasa (21/10/2025).
Disampaikan Ova, upaya ini bukan hanya untuk kepentingan sivitas akademika UGM. Melainkan ditujukan pula bagi generasi muda di luar kampus.
"Kami sangat berharap bahwa ruang ini [link and match] tidak hanya untuk teman-teman yang beruntung yang ada di UGM, tapi untuk seluruh generasi muda untuk mengakses," tuturnya.
Menurut Ova, kolaborasi antara universitas dengan industri dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan profesional sejak di bangku kuliah.
"Di sisi lain, melalui kesempatan ini bisa memiliki peluang emas untuk mengasah talenta di lingkungan kampus. Agar mereka siap untuk bersaing bekerja di tatanan nasional maupun global yang memiliki standar profesional yang internasional," ujarnya.
Baca Juga: 'Aksi Kami Kem-Arie': Mahasiswa Ilmu Sejarah UNY Turun Tangan Bela Rekan yang Dikriminalisasi
Ia bilang bahwa mematangkan link and match dengan menghadirkan langsung industri ke kampus merupakan bagian dari strategi UGM.
Dalam hal ini untuk mempercepat lahirnya sumber daya manusia unggul.
"Langkah ini bagian dari akselerator untuk menciptakan SDM unggul, yang tidak hanya siap kerja tapi SDM yang siap memimpin di kancah global ini," tegasnya.
Sebagai bentuk nyata implementasi link and match, kekinian UGM menggandeng sejumlah mitra industri untuk membuka ruang kolaborasi di lingkungan kampus.
Salah satunya PwC Consulting yang kini memiliki kantor di kompleks GIK.
Inisiatif tersebut menjadi contoh bagaimana kerja sama perguruan tinggi dan industri dapat berjalan dua arah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag Memanas, KPK Sasar Pengelola Travel Umroh di Jogja
-
Malioboro Bebas Emisi, Bentor segera Dihapus, Becak Listrik jadi Pengganti
-
UGM Gebrak Dunia Industri, Rektor Ova Emilia Ungkap Strategi Link and Match yang Tak Sekadar Jargon
-
Waspada! Gelombang ISPA Terjang DIY: Lebih dari 11.000 Kasus Akibat Cuaca Ekstrem
-
Jangan Sampai Hilang! Sleman Digitalisasi Naskah Kuno: Selamatkan Warisan Budaya untuk Generasi Mendatang