- Temua Aqua yang diduga menggunakan air sumur untuk produksi air minum kemasan menjadi viral
- Dedi Mulyadi saat sidak ke pabrik Aqua di Subang justru menemukan sesuatu hal yang janggal
- Minuman air kemasan yang dijual Aqua sudah dalam kondisi bersih dan terjaga
SuaraJogja.id - Publik tengah dihebohkan dengan dugaan bahwa air minum dalam kemasan (AMDK) merek Aqua tidak sepenuhnya berasal dari mata air pegunungan seperti yang selama ini dikampanyekan melalui slogan dan iklannya.
Isu ini mencuat setelah inspeksi mendadak (sidak) yang mengungkap penggunaan air tanah atau sumur bor di salah satu pabriknya, memicu pertanyaan besar mengenai transparansi dan kejujuran produsen kepada konsumen.
Temuan Sidak dan Klaim Iklan yang Dipertanyakan
Isu ini berawal dari sidak yang dilakukan oleh politisi sekaligus Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di salah satu pabrik Aqua yang ada di Subang.
Temuan di lapangan menunjukkan adanya penggunaan air tanah dari sumur bor dalam proses produksi.
Hal ini sontak menjadi sorotan karena kontras dengan citra yang dibangun Aqua selama puluhan tahun, yakni sebagai "air murni dari pegunungan."
Banyak pabrik Aqua, seperti yang berada di Klaten, Jawa Tengah, diketahui mengambil air dari dalam tanah di sekitar area pabrik, bukan mengalirkannya langsung dari puncak gunung.
Praktik ini menimbulkan keraguan di kalangan masyarakat mengenai kesesuaian antara klaim dalam iklan dengan fakta produksi di lapangan.
Penjelasan Aqua: Air dari Akuifer Tertekan
Baca Juga: Bagikan Air Minum dan Uang di Jalan, Warganet: Saya Iri sama yang Kayak Gini
Menanggapi tudingan tersebut, pihak Aqua memberikan penjelasan mengenai asal-usul sumber air mereka. Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia, Ratih Anggraini, menyatakan bahwa seluruh air Aqua berasal dari "akuifer tertekan" atau confined aquifer.
Menurutnya, akuifer ini merupakan lapisan bawah tanah yang menampung air dan terlindungi oleh lapisan kedap air.
Lapisan pelindung ini mencegah kontaminasi dari permukaan atau lapisan tanah lainnya, sehingga kemurnian air tetap terjaga.
Di pabrik Klaten, misalnya, sumber airnya berasal dari hulu Gunung Merapi yang kemudian dialirkan melalui pipa baja tahan karat ke pabrik untuk diproses lebih lanjut dengan teknologi filtrasi, UV Ozonasi, dan sterilisasi.
Dengan penjelasan ini, Aqua menegaskan bahwa meskipun air diambil dari dalam tanah, sumbernya tetap murni dan berkualitas.
Pemerintah Turun Tangan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Makan Bergizi Gratis Mandek? Guru Besar UGM: Lebih Baik Ditinjau Ulang
-
Pecah Telur, PSIM Yogyakarta Akhirnya Menang di Kandang, Kartu Merah Dewa United jadi Kunci
-
Bersama PMI Kulon Progo, Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Kegiatan Donor Darah
-
Sidak Dedi Mulyadi Buka Tabir: Benarkah Air Aqua Selama Ini hanya Air Sumur Bor?
-
Yogyakarta Tak Lagi Primadona: Peminat Kuliah di PTS Anjlok Drastis