- Pemuda 20 tahun ditunjuk jadi dukuh di Sleman
- Berawal dari barista kini Sito Apri pimpin padukuhannya sebagai dukuh termuda
- Meski masih kuliah, Sito masih mengurus banyak hal di padukuhannya
SuaraJogja.id - Di usia yang baru menginjak 20 tahun, Sito Apri Nurrochim sudah mengemban amanah besar di kampungnya.
Tak tanggung-tanggung, mahasiswa semester tiga Program Studi Psikologi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta itu dipercaya menjadi dukuh di kampungnya.
Sito resmi dilantik sebagai Dukuh Padukuhan Kajor, Kalurahan Nogotirto, Gamping, Sleman, pada 6 Oktober 2025 lalu.
Langkah berani itu menjadikannya sebagai salah satu dukuh termuda.
Kisahnya dimulai ketika Sito mendapat dorongan dari keluarga, teman dan tokoh masyarakat di lingkungannya.
"Awalnya itu ditawari ada teman, rekan-rekan dari kelurahan, tokoh masyarakat, warga, mendorong untuk menjadi dukuh," kata Sito, dikutip, Senin (27/10/2025).
Ia bercerita, dorongan terbesarnya datang dari sosok sang kakak yang kini menjabat jogoboyo di wilayahnya.
Keraguan pun sempat singgah di hati dan pikirannya terhadap tawaran dan dorongan itu.
Namun dengan semangat dan dukungan orang-orang di sekitarnya, Sito pun memberanikan diri mendaftar.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah Arah! Ini Rute Baru Menuju Parkir Pasar Godean Setelah Relokasi
Ia bersaing dengan empat calon lain yang semuanya lebih tua.
"Ini merenungi benar-benar tawaran ini dan akhirnya mantap untuk pedukuhanku yang lebih baik. Mepet H- pendaftaran, ya ngalir saja," tuturnya.
Usianya yang baru genap 20 tahun merupakan syarat usia minimal dalam pencalonan sebagai dukuh.
"Calon ada lima termasuk saya, saingan saya empat. Iya saya yang paling muda," ucapnya.
Proses seleksi yang harus dilalui tidak mudah. Selain melengkapi administrasi dan mengumpulkan dukungan warga, para calon dukuh juga harus mengikuti tes tertulis, wawancara, pidato, hingga keterampilan komputer.
Sito bahkan sempat door to door meminta restu langsung kepada warga.
Sekaligus melengkapi syarat 15 persen dukungan dari warga.
Namun justru tantangan terbesarnya saat diminta untuk pidato menggunakan bahasa Jawa.
Tak ada persiapan khusus bahkan untuk tes itu, ia hanya belajar di sela-sela kesibukannya kala itu bekerja paruh waktu sebagai barista dan kuliah.
"Kalau paling susah itu bukan susah cuma belum terbiasa, pidato pakai bahasa Jawa itu agak susah, tapi yang penting yakin, alhamdulillah lolos," tuturnya.
"Jujur selama menyiapkan administrasi masih bekerja di kafe, jadi nyambi, kuliah dan part time, tidak ada persiapan khusus," imbuhnya.
Berhenti Jadi Barista, Fokus Dukuh dan Kuliah
Setelah resmi terpilih, Sito memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai barista.
Hal itu ia lakukan demi fokus menjalankan amanah.
Apalagi kegiatannya sebagai mahasiswa sudah cukup padat. Kini, usai resmi dilantik menjadi dukuh aktivitasnya kian padat.
Dalam tiga minggu pertama menjabat, ia sudah harus berkeliling memperkenalkan diri ke berbagai kelompok masyarakat seperti PKK dan RT/RW.
"Saya mikir kayaknya susah [atur waktu], kemudian saya resign barista, susah karena waktu sangat terbagi dan 24 jam istilahnya kan. Jadi ya harus siap," ucapnya.
Meski statusnya kini berubah, Sito tetap berusaha bersikap rendah hati di tengah teman-teman kampusnya maupun lingkungan.
Pemuda kelahiran April 2005 itu sebenarnya tak memberi tahu banyak orang soal pencalonannya.
Namun kabar kemenangannya kemudian menjadi sorotan dan viral di media sosial.
"Teman-teman kaget, soalnya [saya] enggak ngasih tahu, kemudian di medsos saya repost story, akhirnya tahu semua," ujarnya sambil tertawa.
Sebagai mahasiswa psikologi, Sito merasa ilmu yang ia pelajari di kampus bisa langsung ia terapkan di masyarakat.
"Terkait ilmu psikologi ini sangat berkaitan, apalagi mengelola orang banyak," ucapnya.
Semangat Baru di Padukuhan
Kini, dengan semangat muda dan pandangan segar, Sito berharap bisa membawa perubahan nyata di Padukuhan Kajor.
Sebagai dukuh muda, Sito ingin membawa semangat baru ke padukuhannya.
Salah satunya berencana memperkuat solidaritas warga dan mengembangkan potensi lokal.
Tak lupa menghidupkan budaya dan UMKM lokal seperti kesenian bregodo, tari, jatilan, jemparingan, hingga produksi ketupat dan catering rumahan bakal turut didukung.
Hal itu agar bisa menjadi daya tarik dan memutar ekonomi kampung.
"Rencana mengembangkan budaya, apalagi budyaa ini warisan leluhur sebisa mungkin tetap bisa mengenalkan ke genarasi sekarang. Ada UMKM juga," ucapnya.
Jarak usai yang cukup jauh antara dirinya dan beberapa warga atau sesepuh tidak membuatnya rendah diri. Komunikasi justru tetap terjalin baik.
"Mereka [sesepuh] terbuka, bahkan kadang memanggil saya 'pak' gitu, saya bilang nggak usah," ujarnya sembari tertawa.
Tak hanya itu, ibu-ibu di kampung pun tak kalah menggelitik.
Mereka sering melempar candaan terkait dengan sosok 'ibu dukuh' kepada Sito.
"Ada itu yang bercanda, tinggal cari 'bu dukuh' [istri]. Tapi ya tunggu kuliah selesai dulu, baru mikir yang lain. Sementara ini jabatan bu dukuh saya serahkan ke ibu," ujarnya.
Sementara itu menurut Iwan, Jogoboyo Kalurahan Nogotirto terpilihnya Sito memberi harapan baru bagi masyarakat Kajor.
Apalagi ia sudah mengenal Sito cukup baik dan sebelumnya telah aktif di berbagai kegiatan kampung.
"Harapannya membawa padukuhan lebih baik, karena sekarang generasi muda diharapkan ide cemerlang. Apalagi ini usia minimal dalam pendaftaran, membawa potensi wilayah, merangkul orang tua dan muda," tandas Iwan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pasca Kebakaran Pasar Seni Gabusan: DKUKMPP Bantul Gercep Ambil Tindakan, Apa Saja?
-
Harga Minyak Goreng Naik di Yogyakarta: Pemerintah Ambil Tindakan
-
Miris, Mahasiswa Jadi Penyebab? Dinsos DIY Beberkan Fakta di Balik Kasus Pembuangan Bayi di Sleman
-
UMKM Yogyakarta, Jangan Sampai Salah Data! Pemerintah Lakukan Pembaruan Besar-besaran
-
Guru dan Siswa SMPN 2 Mlati Pulih Usai Keracunan MBG, Program Dihentikan Sementara