- Perajin Batik Tulis Giriloyo Bantul terus mempertahankan idealisnya
- Dilematis sebagai pembatik di era saat ini diuji penuh
- Pembatik dan industri terus berkolaborasi untuk bisa diterima masyarakat di setiap masa
"Sekarang kami juga sudah mulai beralih dari kompor minyak tanah ke kompor listrik, supaya lebih aman dan tidak berasap," ungkapnya.
Vena Jaladra, pelaku industri kecil menengah (IKM) yang kini aktif memasarkan batik Giriloyo secara daring menambahkan, kolaborasi dengan kampus dan pemerintah sangat membantu para pembatik memahami risiko kerja dan menerapkan inovasi sederhana.
Di antaranya penggunaan kursi ergonomis untuk mengurangi nyeri punggung dan senam batik untuk mencegah carpal syndrome.
"Pembatik sekarang sudah lebih sadar pentingnya bergerak. Tidak lagi duduk delapan jam penuh, tapi tiap satu jam berdiri dan melatih otot," jelasnya.
Kisah para pembatik Giriloyo menarik perhatian kalangan akademisi dan praktisi kesehatan.
Sebagai bagian dari International Summer Course on Interprofessional Healthcare yang digelar FKKMK UGM, para mahasiswa internasional dari Belanda, Thailand, Pakistan, Myanmar, dan berbagai universitas Indonesia berkunjung ke Giriloyo untuk belajar langsung tentang penerapan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja di industri kreatif tradisional.
Ketua Tim Internasionalisasi FKKMK UGM, Dwi Aris Agung Nugrahaningsih, mengungkapkan kegiatan itu bertujuan menumbuhkan kesadaran global tentang pentingnya tempat kerja yang sehat, tangguh, dan berkelanjutan.
"Kami ingin mahasiswa memahami bahwa kesehatan tidak hanya dibangun di rumah sakit, tetapi juga di tempat kerja, komunitas, dan lingkungan sekitar kita," paparnya.
Dwi Aris menyebut, para mahasiswa tak hanya mengamati secara langsung tahapan pembuatan batik tulis namun juga mempelajari praktik keselamatan sederhana namun vital.
"Di antaranya penggunaan alat pelindung diri (APD) saat bekerja dengan lilin panas dan pewarna kimia, serta pentingnya ventilasi ruang kerja yang baik," paparnya.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKKMK UGM, Ahmad Hamim Sadewa mengungkapkan dalam konteks industrialisasi global, isu kesehatan kerja memang menjadi perhatian utama bagi pekerja informal.
Berdasarkan laporan International Labour Organization (ILO), lebih dari 2,9 juta pekerja di dunia meninggal setiap tahun akibat penyakit dan kecelakaan kerja, sementara 374 juta kasus cedera dan penyakit akibat kerja terjadi setiap tahunnya.
Faktor risiko seperti paparan bahan berbahaya, posisi kerja yang tidak ergonomis, serta stres kerja kronis menjadi penyebab utama meningkatnya angka kesakitan dan kematian pekerja.
Di Indonesia, data Kementerian Ketenagakerjaan RI (2022) mencatat 265.334 kasus kecelakaan kerja yang sebagian besar dapat dicegah dengan penerapan protokol keselamatan yang lebih ketat.
"Angka kematian akibat kecelakaan kerja kini melampaui korban kecelakaan lalu lintas, perang, dan HIV/AIDS," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Target PAD Bantul di Ujung Mata: Strategi Jitu Siasati Pengurangan Dana Transfer Pusat Terungkap
-
Dari Kirab Kampung Hingga Pernikahan Anak Presiden: Kisah Sukses Pemuda Jogja Lestarikan Budaya Lewat Prajurit Rakyat
-
Satu Bulan Rampung? Progres Pemindahan Ratusan Makam Terdampak Tol Jogja-Solo Dipercepat
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Gunung Merapi Luncurkan 9 Kali Awan Panas Sejak kemarin, Jarak Terjauh Capai 2,5 Kilometer
-
Paku Buwono XIII Wafat: Prosesi Pemakaman Raja di Imogiri Akan Digelar dengan Adat Sakral
-
Sleman Darurat Stunting: 4 Kecamatan Ini Jadi Sorotan Utama di 2025
-
3 Link Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Buruan Klaim DANA Kaget Sekarang
-
Dibalik Keindahan Batik Giriloyo: Ancaman Bahan Kimia dan Solusi Para Perempuan Pembatik