- Warga memadati area Makam Imogiri untuk menyaksikan pemakaman Raja Keraton Surakarta.
- Akses menuju kompleks makam dibatasi, namun antusiasme masyarakat terlihat sejak pagi hari.
- Bagi warga, prosesi ini bukan sekadar tontonan, tetapi wujud penghormatan dan nilai spiritual.
SuaraJogja.id - Menjelang prosesi pemakaman Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Paku Buwono XIII di Kompleks Makam Raja-Raja Mataram, Imogiri, Bantul, suasana di sekitar area makam mulai ramai oleh warga yang ingin menyaksikan langsung upacara pemakaman raja Keraton Surakarta tersebut.
Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di lapangan menunjukkan, sejumlah akses ke area dalam kompleks makam sudah mulai dibatasi. Namun warga sudah berdatangan sejak pagi dan menunggu di pos pertama.
Sebagian menunggu di tangga menuju Masjid Kagungan Dalem Pajimatan dan pelataran bawah yang menjadi titik serah terima jenazah.
Salah satu warga, Dewi, datang bersama dua anggota keluarganya dari Yogyakarta sejak pagi. Ia mengaku berangkat lebih awal agar bisa tiba di lokasi sebelum siang.
"Rombongan tiga orang. Tadi dari rumah jam 9 masih enggak macet, mulai padat di area Imogiri saja," kata Dewi saat ditemui di area pos pertama Makam Imogiri, Rabu (5/11/2025).
Dewi menuturkan, kehadirannya ke Imogiri bukan semata karena rasa ingin tahu. Ia bilang lebih dari itu juga sebagai bentuk penghormatan.
Apalagi, kata Dewi, keluarganya memiliki hubungan dengan abdi dalem Keraton Yogyakarta. Sehingga momen ini terasa cukup dekat baginya.
"Kebetulan keluarga kami ibu memang ada trah abdi dalem Jogja," tuturnya.
Perempuan itu mengaku sering berziarah ke Imogiri, baik pada hari Minggu maupun saat merasa terpanggil. Baginya, kompleks makam raja-raja Mataram memiliki makna spiritual yang kuat.
Baca Juga: Imogiri Siap Sambut Pelayat PB XIII: Ini Panduan Lengkap Akses, Pakaian, dan Tata Cara Penghormatan
"Jadi sudah sering ke sini pas Minggu atau apa, atau kalau memang ada panggilan hati sendiri," imbuhnya.
Ingin Menyaksikan Prosesi Adat
Tak hanya dari Yogyakarta, warga dari berbagai daerah di Bantul dan sekitarnya juga tampak memadati area bawah kompleks.
Salah satunya Galuh, mahasiswi Universitas Terbuka (UT) asal Bantul. Ia datang bersama teman-temannya untuk melihat secara langsung bagaimana tata cara pemakaman raja dilakukan.
"Di sini cuma pengen ngeliat upacaranya, tata caranya," kata Galuh.
Menurutnya, kehadiran ini menjadi pengalaman berharga yang dapat membantu dirinya memahami kebudayaan Jawa. Terlebih jika suatu saat dibutuhkan untuk keperluan akademik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KA Bangunkarta Tabrak Mobil & Motor di Prambanan: 3 Tewas, Penjaga Palang Pintu Dinonaktifkan
-
Wasiat Terakhir PB XIII: Adik Raja Ungkap Pesan Penting Suksesi Keraton
-
Pembunuh Wanita di Gamping Ditangkap, Ditemukan di Kuburan usai Minum Racun Serangga
-
Dari Lurik Hitam hingga Tangga Imogiri: Kisah Para Penandu yang Jaga Tradisi Pemakaman Raja
-
Ramai Klaim Penerus Tahta, Adik Paku Buwono XIII Ungkap Syarat jadi Raja Keraton Surakarta