- Kisah penandu jenazah almarhum Raja Keraton Surakarta menjadi sorotan
- Ada perbedaan saat prosesi pengangkatan peti para raja, baik Raja Keraton Solo dan Raja Keraton Yogyakarta
- Sebanyak 24 penandu peti dipilih sejak 4 November 2025
"Tangga naik yang bawah harus naik [nandunya] yang depan turun, yang depan nahan di bawah yang bawah harus dipanggul," ungkapnya.
Dia bilang bahwa, seluruh penandu ini dipilih secara langsung oleh abdi dalem yang menjadi koordinator di lapangan.
"Dipilih dari abdi dalem, ada koordinatornya," imbuhnya.
Sementara itu, Jono, penandu lain, sudah mengabdikan diri sejak hampir tiga dekade lalu.
Ia mengenang tugas pertamanya menandu jenazah pada 1996.
Jono pun masih ingat ketika dirinya juga ikut dalam prosesi pemakaman Sri Sultan Hamengku Buwono IX di Imogiri ini.
"Saya [penandu jenazah] sudah lama dari tahun 1996 sudah gotong gini. Sultan IX ikut juga yang di Jogja, ikut nggotong," ujar Jono.
Ia menyebut hanya ada sedikit perbedaan dalam tradisi penanduan antara dua keraton besar di Jawa tersebut.
"Seragamnya lain kalau Jogja pakai seragam merah," tambahnya.
Baca Juga: Kenangan Masa Muda yang Tak Terlupakan: Adik PB XIII Ungkap Kebiasaan Unik Sang Raja
Keraton Berterima Kasih
Adik kandung Paku Buwono XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Benowo, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan penghormatan terakhir kepada sang kakak, Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Ia menilai, antusiasme masyarakat menunjukkan betapa besar rasa hormat dan cinta kepada mendiang raja.
"Jadi, yang pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada khalayak dan para pejabat dan siapapun dari grup, dari golongan, apapun namanya," kata Gusti Benowo, ditemui di sela pemakaman di kompleks makam Raja-Raja Mataram, Imogiri.
"Saya mewakili keraton mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada warga masyarakat yang telah memberikan penghormatan terakhir kepada kakak saya. Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIII yang telah mangkat tiga hari yang lalu," imbuhnya.
Gusti Benowo menegaskan bahwa seluruh prosesi pemakaman Paku Buwono XIII berjalan sesuai tata cara adat Keraton Surakarta Hadiningrat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KA Bangunkarta Tabrak Mobil & Motor di Prambanan: 3 Tewas, Penjaga Palang Pintu Dinonaktifkan
-
Wasiat Terakhir PB XIII: Adik Raja Ungkap Pesan Penting Suksesi Keraton
-
Pembunuh Wanita di Gamping Ditangkap, Ditemukan di Kuburan usai Minum Racun Serangga
-
Dari Lurik Hitam hingga Tangga Imogiri: Kisah Para Penandu yang Jaga Tradisi Pemakaman Raja
-
Ramai Klaim Penerus Tahta, Adik Paku Buwono XIII Ungkap Syarat jadi Raja Keraton Surakarta