- Potensi bencana alam di DIY mengancam sejumlah wilayah
- Pemda DIY melakukan upaya pencegahan kelangkaan bahan pokok makanan di situasi cuaca yang tak menentu
- Operasi Pasar disiapkan untuk menanggulangi kasus kelangkaan
Selain intervensi harga, pemerintah juga menyiapkan strategi koordinasi lintas sektor dengan Dinas Pertanian, Dinas Sosial, serta instansi logistik lainnya untuk memperkuat rantai pasok dan distribusi pangan.
Menurut Yuna, langkah kolaboratif ini krusial karena potensi bencana seperti banjir atau tanah longsor bisa menghambat suplai bahan pokok dari daerah penghasil ke pasar-pasar di perkotaan.
"Kita perlu antisipasi bersama. Jangan sampai ada wilayah yang kekurangan pasokan hanya karena jalur distribusinya terganggu akibat bencana hidrometeorologi," ungkapnya.
Yuna menambahkan, masyarakat tidak perlu panik atau melakukan pembelian berlebihan.
Pemda DIY telah memastikan stok bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, telur, dan cabai dalam kondisi aman hingga akhir tahun.
Langkah antisipatif ini menjadi bagian dari upaya menjaga kestabilan ekonomi daerah di tengah meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi.
Dengan operasi pasar, pasar murah, serta pemantauan distribusi secara terintegrasi, diharapkan masyarakat tetap bisa memperoleh bahan pangan dengan harga yang wajar menjelang momen perayaan akhir tahun.
"Kami terus memantau dan berkoordinasi dengan Bulog serta pelaku distribusi. Ketersediaan aman, harga juga terkendali. Fokus kami sekarang adalah memastikan distribusi tetap lancar meski cuaca ekstrem," tandasnya.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyiapkan penetapan status darurat bencana hidrometeorologi di DIY.
Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag
Langkah ini menjadi antisipasi atas potensi banjir, longsor, dan angin kencang yang meningkat di masa peralihan musim di wilayah ini.
BMKG Yogyakarta juga mendeteksi adanya tekanan rendah di utara Indonesia yang berpotensi memicu siklon tropis di selatan Jawa.
Karenanya masyarakat diimbau untuk waspada terhadap risiko banjir, longsor, dan pohon tumbang, serta tidak membuang sampah ke saluran air.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
3 Pendaki Ilegal Masuk Gunung Merapi, Satu Berhasil Selamat, Dua Masih Dicari
-
Banjir Merenggut Sawah dan Rumah, Mahasiswa Sumatera dan Aceh di Jogja Berjuang Bertahan Hidup
-
3.000 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Nataru, Siagakan 20 Pos Operasi Lilin Progo 2025
-
Lewat Jalan Sehat, BRI Group Himpun Dana Kemanusiaan untuk Pemulihan Sumatra
-
4 Link Saldo DANA Kaget Bisa Bikin Wisata Akhir Tahun Makin Cuan!