- Terobosan dalam mengoperasi lutut menjadi temuan dokter ahli di Jogja
- Prosedur Unicompartmental Knee Arthroplasty atau UKA dianggap lebih baik
- Kerusakan jaringan di sekitar lutut pasca operasi lebih minim
SuaraJogja.id - Bayangan operasi penggantian sendi lutut total kerap membuat banyak penderita nyeri lutut kronis ciut nyali.
Luka besar, waktu pemulihan lama, dan rasa sakit pascaoperasi menjadi momok yang menakutkan.
Namun, di tengah kemajuan teknologi medis, kini muncul harapan baru yang jauh lebih ringan dan elegan yakni Unicompartmental Knee Arthroplasty (UKA).
Prosedur ini disebut-sebut sebagai terobosan modern dalam dunia ortopedi.
Pasalnya dengan prosedur UKA, memungkinkan pasien pulih lebih cepat tanpa harus mengganti seluruh sendi.
Di Yogyakarta, salah satu dokter yang menguasai teknik presisi tinggi ini adalah Aditya Fuad Robby Triangga, ahli ortopedi yang telah banyak menangani kasus nyeri lutut akibat pengapuran sendi.
"Prinsip dari UKA adalah 'mempertahankan yang baik, mengganti yang rusak'. Mengapa kita harus mengganti seluruh sendi jika kerusakannya hanya di satu area kecil? Ini adalah filosofi bedah modern yang lebih menghargai jaringan alami tubuh pasien," papar Robby dikutip, Jumat (7/11/2025).
Secara sederhana, UKA hanya mengganti satu bagian (kompartemen) dari sendi lutut yang rusak.
Sementara bagian lain yang masih sehat dibiarkan utuh.
Baca Juga: Kisah Pilu Mahasiswi Jogja, Terjerat Cinta Online, Digasak Rp250 Juta oleh Dokter Gadungan
Pendekatan ini membuat gerakan lutut pascaoperasi terasa lebih natural.
Pasalnya sebagian besar ligamen dan tulang rawan asli masih berfungsi dengan baik.
Tak hanya itu, UKA dikenal sebagai operasi dengan sayatan minimal, jauh lebih kecil ketika dibandingkan operasi penggantian sendi lutut total atau Total Knee Replacement (TKR).
Disampaikan Robby, dengan hal itu, kerusakan jaringan di sekitar lutut bisa ditekan seminimal mungkin. Hasilnya pun bakal cukup signifikan sebab pasien hanya akan mengalami nyeri yang lebih ringan.
Selain itu pasien pun akan kehilangan darah lebih sedikit. Serta yang terpenting bisa kembali berjalan dalam waktu yang lebih singkat.
"Dengan hanya mengganti bagian yang aus, gerakan lutut terasa lebih natural pasca-operasi karena sebagian besar ligamen dan tulang rawan asli masih berfungsi," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
7 Wisata Populer di Bantul yang Cocok Dikunjungi saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025
-
Pencarian 3 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Berakhir, Satu Ditemukan Meninggal Dunia
-
Jadwal PSIM Yogyakarta vs PSBS Biak Resmi Alami Perubahan, Maju Satu Hari
-
Pastikan Keamanan Ibadah Natal 2025, Polda DIY Sterilisasi Puluhan Gereja
-
Tak Ada Larangan Kembang Api di Jogja, Masyarakat Diminta Rayakan Tahun Baru dengan Bijak