- Pemkab Sleman menargetkan penanganan 693 RTLH senilai Rp12,43 miliar pada 2025 dan 964 rumah senilai Rp16,58 miliar pada 2026.
- Program yang dimulai sejak 2010 ini telah menangani 14.478 rumah, namun masih menyisakan 6.405 RTLH yang belum tertangani.
- Bantuan bervariasi (Rp10 juta hingga Rp20 juta) berdasarkan tingkat kerusakan dan kriteria penerima, didampingi oleh tenaga fasilitator lapangan.
SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus melanjutkan program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH). Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas tempat tinggal masyarakat berpenghasilan rendah.
Kepala Bidang Perumahan, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Sleman, Suwarsono, menuturkan pada tahun 2025, pihaknya sudah melakukan penanganan 693 rumah dengan total anggaran Rp12,43 miliar.
Sementara untuk tahun 2026, Pemkab menyiapkan target yang lebih besar, yakni 964 rumah dengan total anggaran mencapai Rp16,58 miliar.
"Rencana target penanganan RTLH tahun 2026, target jumlah jumlah KK penerima bantuan 964 dengan jumlah anggaran Rp16,58 miliar. Itu asumsi anggaran dari Baznas sama dengan tahun 2025," kata Suwarsono, dikutip, Rabu (12/11/2025).
Disampaikan Suwarsono, program ini telah berjalan sejak tahun 2010 silam. Adapun progam ini juga menjadi salah satu prioritas bidang perumahan di daerah.
"Program rehabilitasi rumah tidak layak huni sudah dimulai sejak tahun 2010. Sampai dengan tahun 2024 sudah tertangani sebanyak 14.478 rumah," ungkapnya.
Meski program terus berjalan setiap tahun, masih ada ribuan rumah warga yang belum tertangani.
"Jumlah RTLH yang belum tertangani sampai dengan hari ini sebanyak 6.405 rumah," ucapnya.
Ia menegaskan, pemerintah daerah tidak tinggal diam mengenai hal itu. Pihaknya memastikan akan terus berupaya menuntaskan program perumahan ini melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga sosial, dan pihak swasta.
Suwarsono menjelaskan, program bantuan RTLH bersumber dari berbagai anggaran, baik pusat maupun daerah. Mulai dari anggaran APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Baznas, dan TJSP.
Pendanaan yang beragam ini, lanjutnya, bertujuan memperluas jangkauan penerima manfaat di seluruh wilayah Sleman. Kendati demikian penerima bantuan RTLH tetap harus memenuhi sejumlah kriteria sebelum dilakukan penanganan.
"Penerima bantuan adalah warga Kabupaten Sleman, masuk dalam daftar KKM, KKRM dan/atau SKTM, belum pernah mendapat bantuan rumah dari sumber anggaran pemerintah minimal 10 tahun, serta sudah berkeluarga," ungkapnya.
Selain itu, tanah yang ditempati juga harus sah atau tidak dalam sengketa dan sesuai dengan tata ruang wilayah.
Ia menambahkan, klasifikasi rumah tidak layak huni dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat.
Untuk klasifikasi rusak berat, bantuan stimulan yang diberikan sebesar Rp20 juta, rusak sedang Rp15 juta, dan rusak ringan Rp10 juta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Duh! 6.405 Rumah di Sleman Masih Tak Layak Huni
-
2 Pemuda di Sleman Curi Motor demi Ekonomi, Modus Kunci T hingga Gasak Vespa di Tempat Cucian
-
Anggaran Pariwisata Sleman Tahun Depan Dipangkas 62 Persen, Sejumlah Event Besar Terancam Hilang
-
Revitalisasi Selesai, Inilah Nasib Pedagang Pasar Terban dan Fasilitas Parkir Baru yang Dinanti
-
Sleman Optimis Tembus 8 Juta Kunjungan Wisata di 2025, Tapi Ini yang Jadi Penghalang Terbesar