Budi Arista Romadhoni
Rabu, 19 November 2025 | 19:54 WIB
Wisatawan di Museum Kereta di Keraton Yogyakarta. [Suara.com/Putu]
Baca 10 detik
  • Beberapa wisatawan di Yogyakarta menjadi korban penipuan oleh oknum pemandu wisata mengaku resmi Keraton yang mengarahkan ke toko batik dan museum.
  • Pelaku penipuan menginformasikan palsu bahwa Keraton tutup lalu memaksa korban membeli barang dengan harga tinggi di lokasi lain.
  • Keraton Yogyakarta telah mengklarifikasi bahwa pelaku bukan petugas resmi dan sedang berkoordinasi untuk penindakan hukum lebih tegas.

"Pembinaan wilayah juga sudah dilakukan untuk menekan praktik serupa di kemudian hari," jelasnya.

Saat ini sanksi yang diberikan masih berupa surat pernyataan agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya. Namun Keraton bersama kelurahan sedang mencari dasar hukum untuk menjatuhkan penalti yang lebih tegas.

"Bagaimanapun harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kami juga mengacu pada aturan pramuwisata yang mengatur lisensi bagi pemandu wisata," ungkapnya.

Sebagai langkah pencegahan, pihak Keraton mengimbau pengunjung agar lebih berhati-hati dan selalu memastikan legalitas pemandu wisata. Keraton berharap edukasi kepada wisatawan, pembinaan wilayah, dan pengawasan lebih ketat dapat mencegah kasus serupa terulang.

"Silakan bertanya kepada pramuwisata resmi yang ada di Keraton. Cek identitasnya, bahkan bisa difoto kartunya. Itu bisa menjadi bukti apakah mereka legal atau tidak," paparnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More