- Beberapa wisatawan di Yogyakarta menjadi korban penipuan oleh oknum pemandu wisata mengaku resmi Keraton yang mengarahkan ke toko batik dan museum.
- Pelaku penipuan menginformasikan palsu bahwa Keraton tutup lalu memaksa korban membeli barang dengan harga tinggi di lokasi lain.
- Keraton Yogyakarta telah mengklarifikasi bahwa pelaku bukan petugas resmi dan sedang berkoordinasi untuk penindakan hukum lebih tegas.
"Pembinaan wilayah juga sudah dilakukan untuk menekan praktik serupa di kemudian hari," jelasnya.
Saat ini sanksi yang diberikan masih berupa surat pernyataan agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya. Namun Keraton bersama kelurahan sedang mencari dasar hukum untuk menjatuhkan penalti yang lebih tegas.
"Bagaimanapun harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kami juga mengacu pada aturan pramuwisata yang mengatur lisensi bagi pemandu wisata," ungkapnya.
Sebagai langkah pencegahan, pihak Keraton mengimbau pengunjung agar lebih berhati-hati dan selalu memastikan legalitas pemandu wisata. Keraton berharap edukasi kepada wisatawan, pembinaan wilayah, dan pengawasan lebih ketat dapat mencegah kasus serupa terulang.
"Silakan bertanya kepada pramuwisata resmi yang ada di Keraton. Cek identitasnya, bahkan bisa difoto kartunya. Itu bisa menjadi bukti apakah mereka legal atau tidak," paparnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim