- DIY memiliki ancaman longsor tinggi di Menoreh dan Gunungkidul karena struktur geologi rapuh, ujar Dwikorita Karnawati.
- Sistem peringatan dini BMKG, memprediksi cuaca tiga hari ke depan, wajib ditindaklanjuti respons cepat pemerintah.
- Pemerintah daerah harus menyiapkan lokasi pengungsian bagi masyarakat saat prediksi hujan ekstrem telah dikeluarkan.
SuaraJogja.id - Ancaman bencana tanah longsor di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinilai masih cukup tinggi. Terutama di kawasan perbukitan dan wilayah dengan struktur geologi rapuh yakni perbukitan Menoreh dan Gunungkidul.
Guru Besar Teknik Geologi dan Lingkungan UGM Dwikorita Karnawati, menegaskan bahwa sejumlah zona memiliki tingkat kerentanan yang perlu diwaspadai. Terutama ketika intensitas hujan meningkat.
"Di DIY, yang rawan itu kan di perbukitan menoreh. Kemudian juga di pegunungan selatan, di Gunungkidul itu juga rentan," kata Dwikorita kepada wartawan, Kamis (4/12/2025).
Ia memaparkan bahwa karakter geologi di kawasan tersebut membuat potensi pergerakan tanah lebih mudah dipicu oleh curah hujan tinggi.
Oleh karena itu, sistem peringatan dini menjadi instrumen penting dalam upaya mitigasi. Dwikorita bilang bahwa prediksi cuaca harian yang dikeluarkan BMKG setempat harus diikuti dengan langkah respons cepat dari pihak pemerintah.
Menurutnya, BMKG DIY memiliki teknologi untuk mengombinasikan radar dan model matematika guna memprediksi cuaca hingga tiga hari ke depan.
"Jadi, harus memonitor terus perkembangan informasi cuaca dari BMKG DIY, itu selalu diberikan," ucapnya.
Mantan Kepala BMKG itu menegaskan bahwa peringatan dini seharusnya langsung ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten dan kecamatan di wilayah rawan longsor.
Dalam hal ini utamanya terkait dengan langkah-langkah penyelamatan diri.
Baca Juga: Jangan Salah Pilih! 7 Mobil Bekas Ini Terkenal Susah Dijual Lagi, Ada Incaranmu?
"Kemudian, kalau sudah diberitahu tiga hari lagi akan terjadi cuaca ekstrem, tentunya pemerintah kabupaten dan kecamatan-kecamatan di rawan longsor, terutama longsor ya DIY ini, itu harus siaga," tegasnya.
Ia menekankan pentingnya menyiapkan lokasi pengungsian sementara ketika hujan ekstrem diprediksi akan terjadi.
"Menyiapkan apakah masyarakatnya sudah siaga. Kalau ada peringatan dini hujan lebat, harus turun dari gunung, menjauh dari gunung. Tinggal di mana? Nah, itu harus dibantu, disiapkan," tuturnya.
Disampaikan Dwikorita kerawanan di perbukitan Menoreh dan Gunungkidul berbeda dengan kawasan perbukitan barisan di Sumatera.
"Agak beda dengan perbukitan Barisan, kurang curam. Perbukitan barisan itu tegak gitu ya, kurang curam. Jadi kipas-kipas aluvialnya relatif tidak intensif seperti di Sumatera," ujarnya.
Menurutnya, perbedaan karakter morfologi dan struktur geologi tersebut memengaruhi intensitas serta pola longsor yang dapat terjadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
Terkini
-
Ancaman Longsor DIY Masih Tinggi, Perbukitan Menoreh dan Gunungkidul Paling Rawan
-
17 Tersangka Ditangkap, Polda DIY Ungkap Modus Curas yang Marak di Yogyakarta
-
Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Kamis 4 Desember 2025, Cek Keberangkatan dari Palur-Purwosari
-
Strategi Jitu Dapatkan Saldo DANA Kaget Rp149 Ribu: Buruan Klaim 4 Link Ini!
-
Gratiskan Makanan, Warkop di Jogja jadi Ruang Pemulihan Mahasiswa Sumatera Terdampak Banjir Bencana