Budi Arista Romadhoni | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:44 WIB
Pintu depan UGM. [Kontributor Suarajogja.id/Putu]
Baca 10 detik
  • Universitas Gadjah Mada (UGM) mendata 218 mahasiswa terdampak bencana banjir dan longsor untuk pemberian bantuan komprehensif.
  • Bantuan UGM meliputi biaya hidup, keringanan UKT, dan pendampingan psikososial bagi mahasiswa asal Sumatra.
  • Pemerintah Daerah DIY berkomitmen menjamin keberlanjutan studi mahasiswa terdampak melalui pendataan dan potensi bantuan tunai.

SuaraJogja.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) mencatat ada 218 mahasiswa yang ditengarai terkena dampak bencana banjir bandang dan longsor. Kini kampus bergerak cepat untuk melakukan pemberian bantuan lebih lanjut.

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Rustamaji, menyebutkan bahwa UGM telah melakukan pendataan secara komprehensif terhadap mahasiswa terdampak di lingkungan kampus. 

"Di UGM, terdapat 218 keluarga mahasiswa terdampak. Pendataan kami lakukan secara menyeluruh, mulai dari bantuan biaya hidup, keringanan UKT, hingga kebutuhan psikososial, dan pendampingan konseling," kata Rustamaji, Selasa (16/12/2025).

Berdasarkan pendataan sementara, mahasiswa yang terdampak berasal dari beberapa provinsi, antara lain 81 dari Aceh, 93 dari Sumatera Utara, dan 43 dari Sumatera Barat. 

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa sebagian masih tahap verifikasi di tingkat fakultas dan program studi. 

"Kami berupaya memastikan tidak ada mahasiswa terdampak yang terlewat," tegasnya.

Rustamaji menambahkan, kebutuhan bantuan mahasiswa terdampak cukup beragam. Mulai dari keringanan UKT, bantuan biaya hidup harian, bantuan makan, paket sembako, bantuan biaya kos, hingga pendampingan konseling. 

Ada pula kemudian beberapa mahasiswa berpotensi mengajukan cuti akademi. Hal ini akibat kondisi keluarga di daerah asal yang kehilangan tempat tinggal, pekerjaan, maupun sumber penghasilan.

Sebagai langkah awal, UGM telah menyalurkan sejumlah bantuan, di antaranya voucher makan dua kali sehari, voucher makan di kantin Fakultas Ekonomika dan Bisnis, serta bantuan finansial sebesar Rp2 juta per mahasiswa yang disalurkan pada periode Desember hingga Januari untuk mahasiswa Fakultas Farmasi. 

Baca Juga: UII Siap Gratiskan Kuliah Mahasiswa Korban Bencana Sumatera, 54 Sudah Lapor Terdampak

Diketahui ada lebih dari 1700 mahasiswa yang tengah menempuh studi di DIY terkena dampak bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah Sumatra. 

Kini, pemerintah daerah tengah memastikan keberlanjutan studi mahasiswa dengan fasilitas keringanan biaya kuliah serta proses pendataan lintas perguruan tinggi.

Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Aria Nugrahadi, menyatakan bahwa Pemda DIY berkomitmen menjamin keberlanjutan studi mahasiswa terdampak. Terutama bagi mereka yang mengalami gangguan ekonomi maupun psikologi. 

"Arahan dari Gubernur DIY jelas bahwa mahasiswa yang orang tuanya terdampak bencana perlu segera didata agar proses pembelajarannya tidak terganggu," kata Aria.

Disampaikan Aria, proses pendataan menjadi langkah awal. Pendataan bisa dilakukan melalui asrama mahasiswa maupun bersurat ke pimpinan perguruan tinggi dan akademi. 

Namun dia mengakui bahwa keterbatasan anggaran dan sumber daya membuat Pemda DIY perlu koresponden dengan perguruan tinggi. 

Load More