Budi Arista Romadhoni
Selasa, 23 Desember 2025 | 19:16 WIB
Sejumlah tukang becak kayuh menerima becak listrik di DPRD DIY, Selasa (23/12/2025). [Suara.com/Putu]
Baca 10 detik
  • Supardi, penarik becak dari Kotagede, menerima becak listrik buatan Pindad bantuan pribadi Presiden Prabowo Subianto pada Selasa (23/12/2025).
  • Bantuan 200 unit becak listrik ini berasal dari uang pribadi Prabowo, bukan anggaran negara, sebagai bentuk empati terhadap penarik becak sepuh.
  • Becak listrik tersebut memiliki spesifikasi 15 km/jam kecepatan maksimum dan daya tempuh 25 km, bertujuan meningkatkan penghasilan dan mengurangi kelelahan fisik.

SuaraJogja.id - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, kebahagiaan sederhana menyelimuti wajah Supardi. Penarik becak asal Gedongkuning, Kotagede, itu tak lagi harus memeras tenaga mengayuh becak seperti yang telah ia lakukan selama 35 tahun terakhir. 

Nataru tahun ini menjadi momen yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Tukang becak kayuh ini menerima becak listrik buatan Pindad, dikirim langsung atas bantuan pribadi Presiden Prabowo Subianto.

"Rasanya campur aduk, senang, terharu, nggak nyangka. Seumur-umur saya narik becak, baru sekarang dapat yang begini," ujar Supardi usai menerima becak listrik di DPRD DIY, Selasa (23/12/2025) sore.

Sejak masih duduk di bangku SMP, Supardi sudah mengayuh becak di jalanan Kota Yogyakarta. Panas, hujan, dan lelah menjadi bagian dari hidupnya. Penghasilan pun tak menentu, kadang hanya cukup untuk makan harian.

"Kadang ya dapat Rp50 ribu kalau pas ramai, kadang juga sepi tidak dapat apa-apa" jelasnya.

Kini, jelang pergantian tahun, Supardi yang kini berumur lebih dari 50 tahun ini tak lagi harus mengandalkan kekuatan kaki sepenuhnya. Becak listrik berwarna mencolok itu menjadi simbol perubahan kecil, tapi berarti besar, dalam hidupnya.

Dia bahkan rela mengikuti pelatihan untuk bisa mengemudikan becak listrik tersebut. Bahkan belajar mengoperasikan becak yang memiliki teknologi tersebut.

"Kemarin ikut pelatihan nyopirnya sambil belajar cara ngechargenya," akunya.

Bagi Supardi, proses untuk menjadi penerima bantuan terbilang sangat sederhana. Meski sebelum menerima becak, Supardi dan penerima lain harus belajar mengoperasikan becak listrik, hal itu tidak jadi masalah.

Baca Juga: 4 Link Saldo DANA Kaget Bisa Bikin Wisata Akhir Tahun Makin Cuan!

"Gampang banget. Yang penting KTP, dapat undangan dari pengurus, didata, selesai. Ini kan beda banget sama kayuh. Jadi harus belajar lagi," ujarnya.

Meski harus belajar dari awal, ia mengaku cepat beradaptasi. Suara mesin yang halus dan tarikan ringan membuatnya lebih percaya diri untuk kembali beroperasi di seputaran Kota Yogyakarta, terutama di tengah ramainya wisatawan Nataru.

Bagi Supardi, becak listrik bukan sekadar alat kerja baru. Ia adalah bentuk perhatian yang membuat penarik becak merasa dihargai. Ia berharap, dengan becak listrik ini, penghasilannya bisa lebih stabil dan tenaganya bisa dihemat.

"Dulu capeknya luar biasa. Sekarang lebih ringan, badan juga nggak terlalu sakit. Usia sudah segini, kalau masih harus mengayuh terus ya berat," paparnya.

Sementara Wakil Ketua DPRD DIY, Budi Waljiman, mengungkapkan becak listrik yang diterima Supardi merupakan bagian dari 200 unit bantuan pribadi Presiden Prabowo Subianto untuk DIY. Seluruh becak tersebut dibeli dari uang pribadi Prabowo, bukan dari anggaran negara.

"Ini murni bantuan pribadi Pak Prabowo. Bukan APBN, bukan uang negara," ujarnya.

Load More