SuaraJogja.id - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD memiliki pandangan lain memaknai people power yang sempat digembor-gemborkan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. Menurut dia, pemilu merupakan gambaran dari people power.
"Kalau kita mau bicara tentang perlu people power, people power itu ya adalah pemilu itu. People power itu artinya kan rakyat menyatukan kekuatan untuk melakukan perubahan," kata Mahfud di kediamannya, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, Jumat (19/04/2019).
Menurut Mahfud, rakyat sudah menunjukkan sikap untuk membuat perubahan pada 17 April 2019. Perubahan yang dimaksud ialah penetapan arah negara dalam lima tahun ke depan, sesuai program-program yang diajukan pemerintah. Itulah kata Mahfud people power yang sesungguhnya.
"Rakyat sudah bersatu lalu mari kita terima hasilnya. Adapun yang salah kita perbaiki dulu. Sampai nanti tanggal 22 Mei, kita akan tahu yang mana yang menang, yang mana yang kalah," kata Mahfud.
Baca Juga:Dahnil Anzar: Tidak Ada Utusan Jokowi yang Temui Prabowo
Menurut Mahfud, Pemilu yang diadakan pada 17 April 2019 telah berjalan baik dan lancar. Ia mengakui ada beberapa kendala teknis yang tak bisa dihindari. Namun, hal itu dinilai manusiawi. Ia juga tak menampik adanya kemungkinan kecurangan-kecurangan kecil. Semua itu harus diselesaikan secara konstitusional.
Dalam kesempatan yang sama, Mahfud juga mengucapkan apresiasi kepada hampir 80 persen rakyat Indonesia yang telah memberikan suara di Pemilu 2019. Apresiasi itu diberikan lantaran rakyat dinilai telah menggunakan people power.
"Selamat bagi rakyat Indonesia yang sudah memberikan people power, sudah hampir 80 persen rakyat Indonesia yang memberikan suaranya di pemilu. Itulah people power, bukan yang keras-keras itu," kata dia.
Sebelumnya, Amien Rais dalam beberapa kesempatan menekankan pentingnya people power. Salah satu yang dapat dilakukan ialah mengawal hasil penghitungan suara melalui telepon genggam.
Kontributor : Sri Handayani
Baca Juga:Di Spanduk Panggung Syukur Kemenangan Hanya Ada Nama Prabowo, Sandiaga?