Kasus Pabrik PCC dan TPPU Rp 6,4 T Berbuah Penghargaan untuk Karyawan BNN

Penghargaan diberikan kepada puluhan anggota Polri dan puluhan PNS yang terlibat dalam pengungkapan kasus-kasus tersebut.

Arsito Hidayatullah
Kamis, 25 April 2019 | 02:30 WIB
Kasus Pabrik PCC dan TPPU Rp 6,4 T Berbuah Penghargaan untuk Karyawan BNN
Kepala BNN Heru Winarko saat menyerahkan penghargaan kepada sejumlah karyawan atas pengungkapan kasus besar dalam upacara di Lapangan Parkir BNN, Senin (22/4/2019). [Dok. BNN]

SuaraJogja.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) memberi penghargaan kepada 115 orang yang sebagian besar merupakan karyawan terbaiknya. Penghargaan yang diberikan bertepatan momen peringatan Hari Kartini 2019 itu terkait keberhasilan para personel BNN dalam mengungkap beberapa kasus terbesar yang menjadi capaian kerja lembaga antinarkotika tersebut.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Kepala BNN Heru Winarko kepada 41 orang anggota Polri dan 65 orang PNS yang terlibat dalam pengungkapan kasus pabrik pil PCC di Jawa Tengah. Juga ada 6 orang anggota Polri dan 1 orang PNS yang berhasil mengungkap kasus TPPU senilai Rp 6,4 triliun, termasuk juga 2 orang perempuan yang turut terlibat dalam pengungkapan kasus TPPU.

"Pegawai yang menerima penghargaan akan kami beri kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya, salah satunya melalui Diklat Pim IV. Dan pemberian penghargaan di momen Hari Kartini ini diharap jadi penyemangat bagi personel BNN yang sebagian perempuan untuk terus meningkatkan prestasinya," ungkap Heru, saat ditemui usai upacara penghargaan di Lapangan Parkir BNN, Senin (22/4).

Sebelumnya, BNN menggelar upacara bendera sebagai bentuk peringatan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April 2019. Dipimpin oleh Deputi Bidang Rehabiliitasi BNN, Yunis Farida Oktoris, seluruh karyawan BNN hadir sebagai peserta upacara dengan mengenakan baju daerah.

"Momentum peringatan Hari Kartini hendaknya kita gunakan sebagai proses refleksi diri dalam pengabdian kita kepada bangsa dan negara melalui lembaga BNN tercinta ini, dengan menerapkan budaya organisasi yaitu berani, nasionalis, netral, responsif dan inovatif," ujar Yunis dalam sambutannya.

Satu-satunya Deputi perempuan di BNN ini juga mengajak seluruh karyawan BNN untuk selalu meneladani sifat-sifat utama Kartini. Menurutnya, peran perempuan yang semakin besar saat ini bukan terjadi karena pemberian kaum laki-laki, melainkan karena adanya bukti nyata bahwa perempuan Indonesia mampu berperan serta secara aktif dalam perjuangan bangsa Indonesia.

"Perempuan Indonesia mampu menjadi panutan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sehari-hari sesuai norma serta nilai agama dan budaya Indonesia," tegasnya.

Dalam kesempatan itu pula, Yunis mengutarakan harapan munculnya "Kartini-Kartini muda" yang dapat berinovasi. Ia berharap para personel BNN mampu mewujudkan cita-cita luhur RA Kartini, dengan menjadi pegawai perempuan yang aktif, cerdas, inspiratif serta kompetitif di era globalisasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini