Berbau dan Kotor, Peringatan Hari Kemerdekaan di Tengah Lautan Sampah

Di tengah bau sampah yang menyengat, mereka antusias mengikuti seluruh rangkaian upacara.

Agung Sandy Lesmana
Sabtu, 17 Agustus 2019 | 11:20 WIB
Berbau dan Kotor, Peringatan Hari Kemerdekaan di Tengah Lautan Sampah
Ratusan pemulung menggelar upacara HUT RI ke-74 di TPST Piyungan, Bantul. (Suara.com/Putu).

SuaraJogja.id - Ratusan pemulung dan warga menggelar upacara bendera untuk memperingati HUT ke 74 RI di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, Sabtu (17/8/2019) pagi.

Dengan komandan upacara M Yusuf, upacara dipimpin oleh Kasubdit Bintibsos Dit Binmas Polda DIY, AKBP Sinungwati sebagai instruktur upacara.

Hampir seluruh petugas upacara merupakan pemulung yang tinggal di sekitar hamparan sampah. Mulai dari petugas pembawa bendera, pembaca Teks Proklamasi hingga UUD 1945.

Khusus upacara hari ini, para pemulung dan warga mengenakan kaos berwarna biru dan merah muda bertuliskan "Pejuang Lingkungan".

Baca Juga:Jokowi Ajak Jan Ethes saat Sambut AHY, Annisa Pohan: Pah, Lucu Banget

Di tengah bau sampah yang menyengat, mereka antusias mengikuti seluruh rangkaian upacara.

Ratusan pemulung menggelar upacara HUT RI ke-74 di TPST Piyungan, Bantul. (Suara.com/Putu).
Ratusan pemulung menggelar upacara HUT RI ke-74 di TPST Piyungan, Bantul. (Suara.com/Putu).

Maryono, Ketua Komunitas Pemulung Mardiko, usai upacara mengaku baru pertama kali upacara bendera di TPST tersebut digelar. Dibantu Polda DIY, pemulung dan warga sekitar berinisiatif melaksanakan upacara bendera dan lomba untuk memeriahkan peringatan HUT RI di kawasan tersebut.

"Sebenarnya sudah tiga tahun lalu ingin menggelar upacara HUT RI di TPST ini tapi baru tahun ini terlaksana," katanya. 

Menurut Maryono, kegiatan itu diharapkan dapat mempererat persatuan dan kesatuan warga dan pemulung. Sebab sebelumnya mereka sempat melakukan aksi unjuk rasa.

"Juga untuk memupuk rasa nasionalisme," kata dia.

Baca Juga:Peringati HUT RI Lewat Video, Kirana Larasati Malah Dibully Warganet

Sementara Sinungwati mengungkapkan, 10 tim dari Polda DIY melatih pemulung dan warga untuk bisa melaksanakan upacara bendera. Latihan dilakukan hanya tiga kali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini