Dekan FT UGM Sebut Habibie Bapak Kebangkitan Teknologi Nasional

Momentum kebangkitan anak bangsa menggeluti bidang teknik dan teknologi bermula dari pidato BJ Habibie di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London pada Tahun 1989.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 13 September 2019 | 02:05 WIB
Dekan FT UGM Sebut Habibie Bapak Kebangkitan Teknologi Nasional
Mantan Presiden BJ Habibie (tengah) didampingi istri memberikan keterangan kepada wartawan usai menjenguk mantan presiden Soeharto di RSPP, Jakarta, Selasa (15/1/2008). [Foto/Antara]

SuaraJogja.id - Meninggalnya Presiden ketiga RI BJ Habibie pada Rabu (11/9/2019) pada pukul 18.05 WIB meninggalkan duka bagi seluruh Rakyat Indonesia tak terkecuali civitas akademika perguruan tinggi.

Habibie yang selama ini dikenal sebagai teknokrat, memiliki jasa yang cukup besar dalam dunia ilmu pengetahuan di tanah air.

Tak heran jika kemudian, Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Nizam mengatakan BJ Habibie pantas disebut Bapak Kebangkitan Teknologi Nasional.

"Layak kita sebut bapak kebangkitan teknologi nasional karena telah menginspirasi banyak anak muda untuk menggeluti bidang teknik dan teknologi," kata Nizam seperti dilansir Antara di Yogyakarta pada Kamis (12/9/2019).

Baca Juga:Cerita Anies Dipanggil Habibie Karena Reklamasi

Menurut Nizam, momentum kebangkitan anak bangsa menggeluti bidang teknik dan teknologi bermula dari pidato BJ Habibie di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London pada 1989.

"Saat masyarakat Indonesia merayakan Hari Raya Idul Fitri di Wisma KBRI London beliau hadir sebagai pembicara," kata dia.

Saat itu, menurut dia, BJ Habibie masih menjadi Menristek dan Kepala BPPT untuk yang ke tiga kalinya. "Beliau dengan berapi-api dan mata berbinar-binar memaparkan tentang cita-cita beliau bahwa Indonesia akan mampu membuat pesawat terbang sendiri," kata dia.

Pasca-pidato monumental itu, lanjut dia, banyak sekali mahasiswa Indonesia dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dikirim ke perguruan tinggi terkemuka di luar negeri terutama di UK, Jerman, dan Perancis untuk belajar bidang engineering, terutama yang terkait dengan pesawat terbang.

Nizam mengaku pertama kali bertemu dengan Habibie saat menempuh pendidikan S2/S3 di Imperial College London tahun 1989.

Baca Juga:Tak Ada Keluarga Cendana Datang Melayat dan Tahlilan Sejak Habibie Wafat

"Pidato beliau sangat menginspirasi kami semua para mahasiswa saat itu. Tertanam betul semangat untuk mewujudkan teknologi merah putih karya anak bangsa," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak