SuaraJogja.id - Aksi bunuh diri kembali terjadi di wilayah Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul. Akhir bulan Agustus lalu, seorang Warga Tanjungsari mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dan meninggalkan pesan kepada orang yang ditinggalkannya.
Pada Sabtu (21/9/2019) pagi, aksi mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri kembali terjadi di Kecamatan Tanjungsari. Kali ini dilakukan Tuminem (65), Warga Padukuhan Timunsari RT 04/RW 02 Desa Hargosari Kecamatan Tanjungsari. Dia ditemukan tak bernyawa dalam kondisi tergantung menggunakan seutas tali di kamar rumahnya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, jasad Tuminem ditemukan anaknya Wartini (37). Saat itu, Martini curiga karena korban tidak beraktivitas seperti biasanya. Namun hingga siang, Tuminem tidak terlihat sama sekali.
Sekira pukul 08.30 WIB, Wartini lantas berusaha mencari ibunya tersebut ke dalam rumah. Ketika masuk ke dalam ruangan yang biasanya digunakan oleh ibunya untuk beristirahat, dia justru terkejut. Karena melihat ibunya sudah tergantung diri.
Baca Juga:Diduga Terlilit Utang, Ibu Rumah Tangga di Depok Nekat Gantung Diri
Wartini terkejut dan langsung berteriak minta tolong. Seketika itu juga warga terus berdatangan ke rumah Tuminem. Sebagian warga lantas kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tanjungsari.
Tak lama kemudian petugas Polsek Tanjungsari bersama petugas Puskesmas Tanjungsari mendatangi lokasi kejadian memeriksa tubuh nenek tuminem.
"Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Mbah tuminem meninggal karena bunuh diri," tutur Kapolsek Tanjungsari AKP Sapto ketika dikonfirmasi.
Berdasarkan informasi dari warga sekitar kemungkinan besar Tuminem nekat mengakhiri hidupnya karena sudah jenuh dengan penyakit yang ia derita selama ini.
Tuminem menyandang sakit asam urat dalam beberapa tahun terakhir. Terkadang penyakit tersebut membuat Tuminem tak bisa berjalan kembali.
Baca Juga:Tewas Gantung Diri, Jejak Digital Mahasiswa S2 ITB Terbongkar
Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
- 1
- 2